Rengat, (Antarariau.com) - Sejarawan muda asal Belanda Anna Lodt melengkapi tulisan dengan melakukan penelitian terkait Tragedi Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau Bersejarah 5 Januari 1949.
"Kami menyambut baik inisiatif penulis muda Belanda itu, agar kisah sejarah Indragiri bisa terangkat ke dunia," kata Penjabat Bupati Indragiri Hulu Kasirudin di Rengat, Selasa.
Penjabat Bupati mengatakan, tragedi 5 januari 1949 itu saat ini sudah diperingati oleh pemerintah dan masyarakat setiap tahun sebagai hari bersejarah.
Peringatan hari bersejarah itu sudah dikenal luas, kisahnya sangat menarik dan bahkan banyak mengundang perhatian serius dari berbagai daerah serta peneliti untuk lebih mendalami kisah peristiwa yang terjadi 66 tahun lalu itu.
Anna Lodt datang bersama Nini Turaiza dan Tuhilwi, putri Bupati Tulus, salah satu korban kekejaman tentara Belanda saat melancarkan Agresi Militer ke-2 di Kota Rengat pada 5 Januari 1949 itu.
"Kehadiran ahli waris Bupati Tulus beserta Anna Lodt disambut dengan baik semua masyarakat," ujarnya.
Naya Johan cucu Bupati Tulus yang ditemui disela-sela kegiatan Yasinan yang digelar di Kediaman Bupati Inhu menyatakan bahwa kehadiran Ana Lodt di Rengat bertujuan untuk melengkapi data yang telah ia miliki dari Belanda terkait dengan tragedi berdarah 5 Januari 1949.
Naya Johan mengapresiasi keinginan Anna Lodt untuk berkunjung langsung ke Kota Rengat sehingga dari data yang diperolehnya dapat disusun menjadi salah satu catatan sejarah sekaligus menjadi bukti kekejaman penjajah Belanda pada Agresi Milter ke 2 di Kota Rengat.
"Dari dokumen sejarah tersebut, diharapkan juga kedepannya dapat menjadi bahan pembelajaran serta dokumentasi pendukung untuk penelitian berikutnya," ujar Naya Johan cucu Bupati Tulus.
Menurutnya, Inhu untuk selalu menghargai sejarah serta jasa - jasa para pejuang khususnya dari Kota Rengat, Anna Lodt juga hadir saat pelaksanaan yasinan dan doa bersama mengenang Tragedi Rengat Bersejarah di kediaman Bupati Inhu.