Pekanbaru, (Antarariau.com) - Asosiasi Perjalanan dan Wisata Indonesia (ASITA) Riau meminta dukungan dari pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan sejumlah objek wisata unggulan di provinsi itu dalam mendatangkan wisatawan asing, agar fasilitas bebas visa kunjungi Indonesia bisa dirasakan.
"Kita meminta pemerintah agar perhatikan Riau terutama destinasi wisata seperti Pulau Rupat adalah salah satu tujuan wisata yang masuk dalam kawasan strategis pariwisata nasional," papar Ketua ASITA Riau, Ibnu Masud di Pekanbaru, Rabu.
Ia membeberkan, Pulau Rupat yang masuk dalam wilayah administratif Kabupaten Bengkalis memiliki luas wilayah sekitar 1.524 kilometer persegi dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka di bagian Utara atau negeri jiran Malaysia.
Destinasi wisata unggulan di pulau tersebut yakni Pantai Rupat dengan hamparan pantai pasir putih sepanjang 13 kilometer yang masih dikelilingi pohon kelapa dan merupakan pantai dengan pasir putih terpanjang di Indonesia.
Warga setempat di pulau tersebut masih kental dengan budaya lokal terutama dengan menggunakan bahasa Melayu pesisir yang memiliki kearifan tersendiri dan dianggap menjadi daya tarik bagi setiap pengunjung Pulau Rupat.
Perjalanan dari ibu kota Provinsi Riau dapat ditempuh lewat perjalanan darat sekitar lima jam dan dari Dumai tempuh jalur laut atau menyebarang dengan kapal sekitar dua jam perjalanan.
"Saat ini Pemkab Bengkalis tengah coba menggandeng investor-investor untuk mengembangkan potensi wisata Pulau Rupat yang merupakan salah satu objek wisata di Riau," katanya.
Selain itu, ucap Ibnu, ombak Bono di Kabupaten Pelalawan dan Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar, tidak kalah menarik di banding destinasi wisata Pulau Rupat karena masing-masing daerah memiliki kelebihan tersendiri.
Hanya saja saat ini, lanjutnya, untuk menuju lokasi berbagai objek wisata unggulan di Riau masih terbatas dengan infrastruktur baik jalan, kemudian air bersih dan penerangan listrik.
"Untuk pengembangan potensi di Pulau Rupat, telah dapat dukungan Kementerian Pariwisata khususnya kawasan daerah terluar. Tapi hanya bentuk dukungan, tidak disertai dengan infrastuktur. Padahal Rupat didominasi wisatawan luar negeri seperti Malaysia dan Singapura," ujar Ibnu.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Riau Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, agar dilirik oleh investor dalam mengembankan potensi pariwisata di Pantai Rupat tahun 2016.
"Kami sudah minta BPMPD, agar masukkan kawasan Pulau Rupat supaya dilirik investor dan sekaligus mengelolanya karena miliki potensi bagus bagi pariwisata," papar Kepala Disparekraf Provinsi Riau, Fahmizal Usman.
Pemerintah kembali tambah jumlah negara penerima fasilitas bebas visa kunjungan. Jika pertengahan tahun lalu, negara penerima fasilitas itu awalnya mencapai 15 negara menjadi 45 negara, tapi mulai Oktober tahun ini menjadi 90 negara.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, penambahan jumlah negara tersebut resmi dilakukan mulai 21 September kemarin.
"Terakhir rencana 47 negara, tapi akhirnya jadi 45 negara," kata Arief.
Berita Lainnya
Lima maskapai tambah jadwal penerbangan di bandara SSK II Pekanbaru
17 April 2023 23:10 WIB
ASITA Riau angkat bicara terkait viralnya biduan erotis di Turnamen Golf Gubernur Cup
23 August 2022 15:54 WIB
ASITA: Idul Fitri 2022 momentum dorong pertumbuhan ekonomi di Riau
25 April 2022 19:20 WIB
Promosikan wisata, Bupati Siak ingin kerjasama dengan ASITA Riau
23 November 2021 20:55 WIB
Plt DPD ASITA Riau ditugasi gelar Musdalub sebelum akhir tahun ini
04 November 2021 15:45 WIB
ASITA Riau perkuat kerja sama Smiling West Java, dongkrak kunjungan turis
29 October 2021 16:47 WIB
Ketua ASITA Riau yang lama Mundur, DPP ASITA Segera Tunjuk Plt Ketua ASITA Riau
29 October 2021 15:22 WIB
ASITA sesalkan kebijakan penghapusan cuti bersama akhir tahun
29 October 2021 14:32 WIB