Pekanbaru, (Antarariau.com) - Asosiasi Perusahaan Agen Penjual Tiket Indonesia Riau menilai, maskapai Sriwijaya Air harus membuktikan kinerjanya apabila ingin serius mendapatkan kepercayaan para penumpang untuk memilih satu-satunya rute penerbangan Jakarta-Pekanbaru, setelah kembali beroperasi pada 10 Juli 2015.
"Jadi mereka (Sriwijaya Air), harus buktikan dulu terbang. Dengan tepat waktu terbang, baru tumbuh rasa kepercayaan penumpang dan penjual tiket," papar Sekretaris Astindo Riau, Wendy Yolanda Pasaribu di Pekanbaru, Rabu.
Kehadiran Sriwijaya Air terbangi rute Jakarta-Pekanbaru pergi pulang setiap hari, beber dia, setelah maskapai itu menutup tiga rute domestik termasuk Medan-Pekanbaru dan Pekanbaru-Batam dengan alasan efisiensi selama satu tahun lebih karena ingin eksis lagi.
Meski rute yang dipilih untuk mengoperasikan satu unit armada pesawat jenis Boeing 737 seri merupakan primadona karena terdapat empat maskapai melayani dengan 40 kali frekuensi terbang pergi pulang setiap hari, tapi maskapai merasa yakin mampu besaing dapatkan pasar.
Tercatat Sriwijya Air menghentikan operasional di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru terhitung pada 5 Maret 2014 karena maskapai tersebut sedang fokus untuk menekan kerugian perusahaan penerbangan itu dengan memilih menerbangi wilayah Timur di Indonesia.
"Sebelumnya dijanjikan awal bulan, lalu mundur jadi akhir bulan atau 29 November. Nah, sekarang Sriwijaya janjikan lagi pertengahan bulan Desember. Itu harus dibuktikan dulu atau betul-betul terbang dan bukan hanya kondisi peak season (musim ramai) saja," ujarnya.
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air mengincar terbang dengan menerbangi rute Jakarta-Pekanbaru mengoperasikan armada pesawat berbadan sempit jenis Boeing 737 seri jelang akhir tahun 2015 atau Tahun Baru 2016.
Kepala Perwakilan Siriwijaya Air Cabang Pekanbaru, Darwis Monteski mengatakan, perusahaan induk maskapai NAM Air tersebut bakal menerbangi satu-satu rute domestik yang dilayani perusahaan jelang Natal 2015. Next ...
Astindo: Sriwijaya Perlu Pandai Gaet Kepercayaan Konsumen
