Jakarta, (Antarariau.com) - Menyandang predikat kota dengan menara tertinggi di dunia tak membuat Dubai terlena. Salah satu kota terpopuler di Uni Emirat Arab ini berhasil membuka mata dunia ketika proyek ambisius menara Burj Khalifa terealisasi, mengubah statusnya sebagai kota nelayan menjadi salah satu pusat perhatian dunia.
Kini, pesona Dubai tak hanya soal hotel dan gedung tinggi dengan menara pencakar langitnya. Sektor wisata tengah digarap serius dengan memadukan tradisi dan ambisi, di mana masa lalu bertemu dengan masa depan.
Dubai, salah satu kota yang paling diminati di dunia, menawarkan berbagai wisata istimewa, mulai dari pantai, mal, hiburan , kuliner hingga taman tematik yang digadang-gadang sebagai taman petualangan terbesar di dunia.
"Kami punya 95 mal, termasuk di antaranya adalah mal terbesar di dunia, tax free... Kami juga punya lebih dari 657 hotel dengan ribuan kamar. Jangan lupa, Dubai mendapat predikat Best Hotel and Shoppings dari Trip Advisor," kata Shahab Abdullah, Manajer Promosi Kawasan Asia Pasifik, Badan Pariwisata Dubai di di Hotel Le Meridien Jakarta, Rabu (21/10).
"Kami (juga) berencana membuka dua taman rekreasi baru. Yang pertama adalah IMG World of Adventures akan dibuka akhir tahun ini dan yang kedua ada Dubai Parks and Resort yang akan buka tahun depan," imbuh Shahab.
Selain deretan pasir pantai dengan semburat keemasan, pengunjung juga bisa menemukan pasar trandisional yang menjual emas, rempah-rempah serta tekstil. Kuliner yang dijajakan pun beragam mulai dari masakan khas Dubai hingga deretan makanan internasional yang kaya citarasa.
Mengingat suhu yang panas di kota padang pasir tersebut, menurut Shahab, waktu terbaik untuk berkunjung ke Dubai adalah saat musim dingin, sekitar akhir/awal tahun.
Dubai Kota Nelayan Yang Kini Jadi Destinasi Wisata Dunia
