Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menyatakan, sejumlah daerah di provinsi tersebut terancam mendapat asap kiriman lagi karena dalam beberapa hari terakhir terjadi lonjakan hotspot atau titik panas di Sumatera Selatan (Sumsel).
"Kita berharap dan meminta kepada pemerintah terkait di Sumsel, segera lakukan penanganan. Kalau tidak, maka provinsi ini akan dikepung asap kiriman lagi," kata Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Senin.
Dalam data dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru empat hari terakhir menyebut, terjadi peningkatan titik panas di Sumatera dengan sebaran hotspot mayoritas di Sumsel.
Seperti Jumat (30/10) terpantau 115 titik panas di Sumatera yang tersebar tiga provinsi, 77 hotspot diantaranya berada di Sumsel. Pada Sabtu (31/10) sensor modis memantau 130 hotspot di Sumatera, tersebar lima provinsi dan Sumsel tercatat 71 titik panas.
Lalu Ahad (1/11), dari pantauan satelit terdapat 198 titik panas di Sumatera dan tersebar pada delapan provinsi, Sumsel masih merupakan wilayah kosentasi 117 titik. Terakhir Senin (2/11) terpantau 15 hotspot di Sumatera dengan sebaran di Sumsel 7 titik, Jambi 4 titik, Bengkulu 2 titik dan Sumbar 1 titik
"Kenapa hari ini menurun jauh sekali ?, mungkin karena pantauan satelit terganggu. Sama ketika wilayah di Riau jadi korban asap kiriman sekitar tiga bulan lalu," katanya.
Ia mengatakan, sudah hampir satu pekan wilayah di Riau dan sebagian Sumatera diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga cukup mengurai pekatnya kabut asap kiriman.
"Kita tidak ingin asap kiriman terjadi lagi. Oleh karena itu, pemerintah daerah yang wilayahnya terbakar aktif melakukan penanganan," tutur Edwar.
Sugarin, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan, meski cuaca di Riau secara umum telah normal, tetapi masih diselimuti kabut asap tipis merupakan kiriman dari Sumsel.
"Hari ini cuaca di wilayah Riau secara umum cerah dan berawan. Tapi kabut asap tipis masih terus terjadi pada beberapa wilayah di Riau," katanya.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut dapat terlihat secara kasat mata terutama pada malam, lalu dini hari hingga pagi hari dengan menurunnya jarak pandang akibat diselimuti asap tipis.
Seperti pagi hari atau jam 7.00 Wib, kata dia, jarak pandang di Pelalawan hanya sekitar 3.000 meter, lalu Pekanbaru dan Rengat, Kabupaten Indragiri Hilir sama-sama 5.000 meter serta Dumai 8.000 meter.
"Hujan intensitas ringan disertai pertir dan anging kecang, berpotensi terjadi secara merata terutama pada siang, sore atau malam hari. Hanya ini lah dapat hilangkan asap tipis di Riau karena masih terjadi kebakaran hutan dan lahan," ucapnya.
Berita Lainnya
BRK Syariah kampanyekan Gernas BBI dan BBWI bersama BMPD Riau
18 March 2023 16:38 WIB
BMPD Riau Gulirkan Kredit Tanpa Bunga, Ada di 6 Bank Pemerintah dan 36 Swasta
03 May 2018 17:20 WIB
BMPD Riau Tawarkan Investasi Batu Bara
16 January 2015 19:03 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB