Jakarta (ANTARA) - ChatGPT mencetak rekor sebagai aplikasi non-gim paling banyak diunduh di dunia pada Maret 2025, mengungguli Instagram dan TikTok yang biasanya menempati peringkat teratas.
Menurut siaran TechCrunch pada Jumat (11/4), ini adalah kali pertama ChatGPT menduduki peringkat pertama dalam daftar unduhan bulanan.
Laporan dari penyedia analisis aplikasi Appfigures menyebutkan bahwa menurut data terbaru jumlah unduhan ChatGPT melonjak 28 persen dari Februari menjadi 46 juta unduhan baru pada Maret 2025.
Capaian itu menempatkan ChatGPT sedikit di depan Instagram, yang turun ke posisi kedua dalam daftar aplikasi yang paling banyak diunduh. Sementara TikTok menempati peringkat ketiga.
Peningkatan pengunduhan ChatGPT di antaranya diperkirakan didorong oleh pembaruan-pembaruan fitur pada aplikasi buatan OpenAI tersebut, termasuk peningkatan besar dalam kemampuan pembuatan gambar.
OpenAI juga melonggarkan kebijakan moderasi konten untuk gambar dan meningkatkan fitur suara AI pada ChatGPT.
Namun, Appfigures berspekulasi kehadiran fitur-fitur baru bukanlah pendorong utama peningkatan penginstalan ChatGPT selama Maret 2025. Penguatan jenama juga dinilai berkontribusi pada pertumbuhan itu.
"ChatGPT mulai menjadi kata kerja, seperti Google di tahun 2000-an," kata CEO Appfigures Ariel Michaeli.
Ia mengatakan bahwa orang yang tertarik pada kecerdasan buatan (AI) banyak yang langsung mencari dan mengunduh ChatGPT.
Popularitas ChatGPT membuat chatbot AI yang lain seperti Claude dari Anthropic kesulitan mengejar.
Kinerja Grok bisa lebih baik dari pesaing ChatGPT yang lain di antaranya juga karena dipromosikan oleh Elon Musk dengan dukungan figur terkenal serta tersedia di platform media sosial besar X, bukan semata karena teknologinya lebih unggul.
Penginstalan TikTok sebelumnya sempat meroket karena kekhawatiran akan potensi larangan penggunaan aplikasi tersebut di Amerika Serikat (AS), yang mendorong pengguna buru-buru menginstal.
Namun, pemberlakuan pelarangan telah ditunda karena Presiden AS Donald Trump berupaya menjalin kesepakatan dengan China, tempat induk perusahaan TikTok, ByteDance, berada.
Instagram, yang menjadi aplikasi non-gim terpopuler sepanjang 2024, posisinya kembali menguat di pasar AS, terutama di kalangan remaja.
Survei terbaru Piper Sandler menunjukkan 87 persen remaja AS menggunakan Instagram setiap bulan, lebih tinggi dibandingkan dengan persentase remaja yang menggunakan TikTok (79 persen) dan Snapchat (72 persen).
Dalam daftar tingkat pengunduhan pada Maret 2025, aplikasi Meta yang lain seperti Facebook, WhatsApp, dan Threads mengisi posisi lima teratas. Aplikasi CapCut, Telegram, dan Snapchat masuk peringkat 10 besar bersama Temu.
Baca juga: Ponsel pintar realme C75x dipasarkan seharga Rp2,1 jutaan
Baca juga: Samsung bakal hadirkan ponsel dengan layar lipat tiga, siap bersaing dengan Huawei