Jakarta (ANTARA) - Daging merah hingga minuman bersoda yang banyak digemari untuk dikonsumsi ternyata dapat bertahan lebih lama di dalam usus dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang yang serius.
Dikutip dari Medical Daily, Senin (24/3), ahli gizi kesehatan usus di ProVen Biotics, Adrienne Benjamin, telah mengidentifikasi empat makanan umum yang dapat bertahan di sistem pencernaan lebih lama dari yang diharapkan, yang berpotensi mempengaruhi kesehatan usus.
Anehnya, daging merah yang menjadi salah satu dari sumber protein yang baik, menunjukkan bahwa pilihan yang tampaknya sehat sekalipun dapat memiliki efek yang tidak diinginkan jika tidak seimbang dengan baik dalam makanan.
Daging merah dipuji sebagai sumber protein, vitamin, zat besi, dan mineral lain yang ideal yang penting untuk pembentukan otot, kekebalan tubuh, dan produksi sel darah. Namun, pencernaan makanan padat nutrisi ini memiliki hal yang tidak terduga, yaitu dapat bertahan di dalam usus selama sekitar tiga hari.
"Daging merah membutuhkan waktu hingga 72 jam untuk dicerna sepenuhnya dan keluar dari sistem pencernaan. Waktu pencernaan yang lama dapat menyebabkan kembung, ketidaknyamanan, dan pencernaan yang lambat jika dikonsumsi terlalu sering atau jika tubuh Anda memproduksi enzim pencernaan dan/atau asam lambung dalam kadar yang lebih rendah," kata Benjamin.
Makanan berikutnya yang perlu diwaspadai adalah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan makanan berlemak. Pencernaan yang lambat tidak selalu berarti suatu makanan harus dihindari, tambahnya
Meskipun karbohidrat kompleks dan makanan berlemak membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, efeknya berbeda.
Karbohidrat kompleks membantu mengatur gula darah, sementara makanan berlemak bertahan di dalam usus, menyebabkan kembung, gangguan pencernaan, dan ketidaknyamanan, ujarnya.
Seiring waktu, hal ini dapat mengganggu bakteri usus, meningkatkan peradangan, dan membahayakan kesehatan usus dalam jangka panjang.
Lebih lanjut dikatakannya tingginya kadar lemak jenuh dan tidak sehat dalam makanan seperti burger, ayam goreng, pizza cepat saji, dan makanan China dapat mempengaruhi pencernaan dan menyebabkan gejala usus, seperti kembung, pencernaan lambat, ketidaknyamanan, dan bahkan diare.
"Selain itu, natrium yang berlebihan dan gula serta pemanis buatan atau olahan akan mempengaruhi fungsi pencernaan," kata Benjamin.
Selanjutnya permen, minuman bersoda, dan makanan panggang seperti donat, kue, dan biskuit harus dibatasi, bukan hanya karena tidak memiliki nutrisi, tetapi juga karena mengandung kadar gula olahan yang tinggi.
Hal ini dapat memicu bakteri usus yang tidak sehat, yang berpotensi menyebabkan ketidakseimbangan pencernaan dan masalah kesehatan jangka panjang, ujarnya.
"Mereka cenderung bergerak melalui usus lebih cepat, tetapi produk sampingan dan efek samping yang dihasilkan oleh bakteri yang memakan makanan olahan ini dapat bertahan lama," lanjutnya.
Sebagai gantinya, Benjamin menyarankan untuk memasukkan makanan yang ramah usus ke dalam diet anda.
"Pertimbangkan untuk menambahkan makanan yang baik untuk pencernaan seperti jahe, yang mendukung pencernaan, kefir, yang kaya akan probiotik, dan sayuran berserat tinggi seperti brokoli dan ubi jalar, yang semuanya membantu menjaga kelancaran sistem pencernaan," katanya.
Selain itu, memilih lemak sehat, protein berkualitas, dan karbohidrat kompleks dapat lebih meningkatkan sistem pencernaan yang seimbang dan efisien, tambahnya.
Baca juga: Tak selalu sebabkan darah tinggi, daging berikan dan zat besi bagi tubuh
Baca juga: Tips mengolah daging sapi agar bisa lembut dan empuk