Jepang dan Amerika Serikat akan bahas tarif Trump pekan depan

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Tarif Trump

Jepang dan Amerika Serikat akan bahas tarif Trump pekan depan

Ilustrasi negara Jepang. (ANTARA/Anadolu/py)

Jakarta (ANTARA) - Jepang dan Amerika Serikat berencana mengadakan pembicaraan tingkat menteri pada Kamis depan mengenai tarif yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump, kata seorang sumber yang dekat dengan isu tersebut, Jumat (11/4).

Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang Ryosei Akazawa, seorang pembantu dekat Perdana Menteri Shigeru Ishiba, diharapkan untuk mengejar kesepakatan yang luas dengan meletakkan hambatan nontarif, investasi dan kerja sama energi di atas meja -- bidang-bidang yang sangat diminati oleh Trump.

Menurut seorang sumber pemerintah, Ishiba mengusulkan kepada Trump selama panggilan telepon pada Senin untuk melakukan negosiasi yang mencakup berbagai masalah, tampaknya percaya bahwa pembicaraan yang komprehensif dapat membantu memenangkan konsesi pada serangkaian tarif AS yang ia pandang telah menjerumuskan ekonomi Asia ke dalam "krisis nasional."

Pada Selasa, Ishiba menunjuk Akazawa untuk memimpin pembicaraan tarif dengan AS. Akazawa diharapkan untuk bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, yang ditugaskan Trump untuk peran tersebut.

Bessent mengeklaim bahwa Jepang mempertahankan hambatan nontarif yang tinggi dan menyarankan bahwa nilai tukar dan subsidi pemerintah juga dapat menjadi agenda.

Kantor Perwakilan Dagang AS mengeluh bahwa berbagai hambatan nontarif menghambat akses ke pasar otomotif Jepang, dengan mengutip, misalnya, standar keselamatan dan subsidi terkait kendaraan energi bersih.

Negosiasi yang alot diperkirakan akan terjadi, karena pihak AS juga dapat mengajukan tuntutan agar Jepang meningkatkan pengeluaran pertahanannya sendiri atau membayar lebih untuk menampung pasukan militer AS di Jepang.

Trump mengirimkan kejutan secara global pekan lalu dengan mengungkap tarif besar-besaran yang ditujukan untuk menciptakan lebih banyak pekerjaan Amerika yang bergaji lebih baik, dengan hampir semua negara menghadapi bea masuk dasar 10 persen dan puluhan mitra dagang dikenai tarif yang lebih tinggi.

Kurang dari sehari setelah tarif 24 persen berlaku untuk Jepang, Trump mengumumkan pada Rabu jeda 90 hari dalam penerapan tarif khusus negara untuk sebagian besar mitra dagang, termasuk Jepang.

Tarif 25 persen untuk mobil, yang mulai berlaku pada 3 April, dan pungutan dasar 10 persen untuk semua impor, yang berlaku sejak Sabtu, tetap berlaku.

Dalam pembicaraan telepon pada Senin, Trump memberi tahu Ishiba bahwa Jepang perlu membuka pasar domestiknya, menurut sumber pemerintah.

Ishiba menanggapi dengan mengatakan bahwa diskusi akan diperlukan untuk menanggapi permintaan Trump dan mengusulkan pembicaraan tingkat menteri, kata sumber tersebut, seraya menambahkan bahwa Trump juga menyatakan minat yang kuat terhadap kebijakan mata uang Jepang.

Dengan semakin dekatnya pembicaraan tarif, Trump pada Kamis memperbarui keluhannya bahwa perjanjian keamanan bilateral yang telah berusia puluhan tahun itu "berat sebelah," dan bersikeras bahwa Jepang tidak melakukan cukup banyak hal untuk mendukung pertahanannya sendiri.

Baca juga: Uni Eropa berencana ambil tindakan balasan jika negosiasi tarif AS gagal

Baca juga: China telah ajukan gugatan ke WTO atas kenaikan tarif terbaru AS

Sumber: Kyodo