Langkah Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak 16 besar BAC 2025

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, bulutangkis

Langkah Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak 16 besar BAC 2025

Arsip foto - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengembalikan kok ke arah tunggal putri Taiwan Lin Hsiang Ti pada babak 16 besar Daihatsu Indonesia Masters 2025 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (23/1/2025). (ANTARA FOTO/Fauzan/YU)

Jakarta (ANTARA) - Langkah pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak 16 besar Badminton Asia Championships (BAC) 2025.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Olympic Sport Center Gymnasium, Ningbo, China, Kamis, Gregoria tak dapat membendung langkah dari tunggal putri Korea Selatan Kim Ga Eun lewat drama rubber game, 17-21, 21-18, 12-21.

"Kim Ga Eun bisa dibilang dari awal sudah tahu akan main seperti apa. Sudah menyiapkan pola untuk mengincar titik-titik lemah saya," kata Gregoria dikutip dari PBSI.

Pebulu tangkis peringkat empat dunia tersebut mengatakan bahwa sebenarnya cukup nyaman dengan penerapan strategi di gim pertama.

Namun sayangnya permainan yang terus dilancarkan oleh Gregoria tak begitu konsisten dan harus puas dengan kekalahan 17-21.

Sedangkan di dua gim sisanya, Gregoria mengaku mati kutu karena Kim Ga Eun mampu membaca dan mengantisipasi setiap variasi serangan yang dilancarkan.

"Di gim pertama sebenarnya sudah cukup nyaman, bisa unggul tiga poin tapi akhirnya malah bisa terkejar. Sayang saat poin 17-17 saya tidak bisa konsisten permainannya, banyak sekali buang poin," kata Gregoria.

"Di gim kedua bisa ambil walaupun sempat ketat lalu berlanjut di gim ketiga. Di gim ini, dia celahnya sudah tertutup semua, sudah membaca kemana serangan akan saya tempatkan, kemana bola akan saya olah sudah antisipasi. Sebelum saya mendapat serangan, dia sudah mengubah duluan," imbuhnya.

Kekalahan ini membuat Gregoria akan melakukan evaluasi terutama pada gaya permainan yang mengharuskan dia bermain dengan laju shuttlecock yang cenderung lambat.

"Dengan laju shuttlecock yang cenderung lambat memang cukup sulit bagi saya untuk melakukan variasi-variasi yang saya punya, saya harus belajar lagi untuk mengatasi hal ini. Selain itu, saya akui belum ada perkembangan yang signifikan dari perbaikan setelah All England tapi saya akan tetap berusaha dengan keras," ujar Gregoria.

Kekalahan Gregoria itu sekaligus mengubur asa Merah Putih di nomor tunggal putri setelah sebelumnya wakil Indonesia lainnya Komang Ayu Cahya Dewi juga tersingkir di babak 16 besar usai mengakui ketangguhan tunggal tuan rumah China Han Yue.

Baca juga: Taklukkan wakil tuan rumah, Gregoria maju ke semifinal India Open 2025

Baca juga: Gregoria berhasil melangkah ke 16 besar India Open usai lakoni rubber game