Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau tetap melakukan hujan buatan melalui teknologi modifikasi cuaca (TMC) meski wilayah tersebut minim titik panas (hotspot).
"TMC tetap kita lakukan, begitu juga dengan "waterbombing". Seperti hari ini kita berencana terbangkan pesawat untuk TMC," kata Kepala BPBD Riau Edwar Sanger di Pekanbaru, Senin.
Sejak awal Oktober 2015 lalu wilayah Riau dinyatakan minim titik api, sementara menjelang akhir bulan yang sama hingga awal November ini, intensitas hujan terus meningkat.
Dia menjelaskan dalam beberapa hari terakhir sejumlah wilayah Riau diguyur hujan. Namun dia mengatakan berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Riau belum memasuki musim hujan.
BMKG menyatakan kualitas udara di Provinsi Riau cenderung membaik akibat turun hujan dalam beberapa hari terakhir secara merata.
Untuk itu, dia mengungkapkan BPBD Riau masih akan terus melakukan hujan buatan hingga Riau dipastikan memasuki musim penghujan.
Sebelumnya Tim Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan (Satgas Karlahut) Riau memutuskan untuk memperpanjang status siaga darurat Karlahut hingga akhir November mendatang.
Edwar Sanger menjelaskan sebelum mengambil kesepakatan tersebut pihaknya sudah menggelar rapat koordinasi antara Pemerintah Provinsi Riau dengan tim satgas Karlahut di Posko Satgas Karlahut di Lanud Roesmin Noerjadin Pekanbaru, Jumat (30/10).
Menurutnya perpanjangan status siaga Karlahut ini merupakan langkah antisipasi yang diambil untuk menghindari adanya potensi kebakaran lahan dan hutan selama musim kering.
Dia menegaskan bahwa saat ini pihaknya berupaya melakukan kegiatan prefentif guna mencegah terjadinya kembali kebakaran lahan.