Pekanbaru (Antarariau.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, mengantisipasi datangnya banjir rob akibat pasang air laut mulai November 2016 hingga Januari 2017.
"Sembilan kecamatan di wilayah Meranti berpotensi terendam banjir rob. Saat ini sudah mulai tergenang, namun kita antisipasi potensi banjir lebih besar akibat rob dan meningkatnya curah hujan," kata Kepala BPBD Meranti, Edy Afrizal kepada Antara di Pekanbaru, Rabu.
Ia menuturkan banjir tahunan yang terjadi di Kabupaten termuda di Riau yang terdiri dari tiga pulau utama yakni Merbau, Rangsang dan Tebing Tinggi itu, telah berlangsung selama dua pekan terakhir.
Namun ia menggambarkan kondisi banjir rob dalam beberapa hari terakhir mulai surut menyusul kondisi air laut kembali normal. "Artinya tidak sebesar sepekan yang lalu," ujarnya.
Meski begitu, ia menyampaikan bahwa banjir rob diprediksi akan mulai membesar pada pertengahan Desember hingga Januari mendatang.
"Ini yang harus kita waspadai, sekaligus curah hujan yang kemungkinan bisa memperparah banjir. Koordinasi dengan instansi terkait terus kita tingkatkan," ujarnya.
Edy menjelaskan banjir rob tersebut terjadi akibat tinggi pulau-pualu di Kepulauan Meranti hanya 1-2 meter dari permukaan laut. Sehingga saat memasuki akhir 2016 hingga menjelang awal tahun 2017, air pasang tinggi kerap terjadi di wilayah itu.
Meski masih tergolong aman, dia menegaskan BPBD tetap siaga untuk mengantisipasi banjir yang lebih besar.
Bencana banjir dalam sepekan terakhir terjadi di sejumlah wilayah di Riau seperti Rokan Hulu, Kampar, Siak dan baru-baru ini di Pelalawan.