Puskesmas Panipahan Bantah Tak Pernah Berikan Obat

id puskesmas panipahan, bantah tak, pernah berikan obat

Puskesmas Panipahan Bantah Tak Pernah Berikan Obat

Pasir Limau Kapas, Rohil (Antarariau.com) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau membantah tidak pernah memberikan obat kepada dua bocah kakak beradik Laila (9) dan Lasmini (6) warga Kepenghuluan Teluk Pulai yang diduga mengalami gizi berkurang.

Kepala Puskesmas Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas Dr Hj Netti Juliana mengatakan, sebenarnya dua bocah kakak beradik itu bukan mengalami gizi buruk, tapi kurang gizi akibat pola makan yang tidak teratur, bahkan pihaknya juga sudah pernah mengobati mereka.

"Kedua orang tuanya bekerja, sang ibu Misnah (35) kerja di PT dan ayahnya Atan Kuncung (30) mocok-mocok, jadi anak kurang diperhatikan pola makannya," kata Netti, Minggu.

Pihak Puskesmas sendiri menyarankan sebulan lalu agar kedua anak tersebut dirawat ke Puskesmas setempat, namun saat itu orangtuanya menolak sehingga memilih untuk dirawat dirumah, bahkan pihaknya memberikan susu untuk bocah tersebut.

"Saat pulang kita minta bawa susu kalau habis bisa diambil lagi, tapi orangtuanya tidak pernah datang sama sekali," ujar Netti.

Susu ini, kata Netti sebenarnya untuk balita namun Puskesmas membuat kebijakan agar bisa diberikan kedua bocah tersebut.

"Meskipun tidak sesuai dengan program namun kami berupaya agar bisa tetap dapat susu gratis," sebut dia.

Saat ini kedua anak itu kembali diperiksa oleh dokter dari Puskesmas Panipahan dan dilakukan perawatan dan jika sudah membaik akan dikembalikan ke orangtuanya.

Netti menduga semasa balita orangtua jarang membawa anak tersebut ke posyandu sehingga mempengaruhi asupan gizi saat umurnya bertambah.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Rohil, Dr HM Junaidi Saleh mengakui baru mengetahui soal adanya dua bocah diduga penderita gizi buruk di daerah Kecamatan Pasir Limau Kapas.

"Tapi belum bisa dipastikan juga kalau memang penderita gizi buruk dan perlu pemeriksaan terlebih dahulu namun untuk pengobatan sebaiknya di bawa ke RSUD Dr Pratomo Bagansiapiapi saja," kata Junaidi Saleh.

Jika kondisi penderita cukup akut terangnya harus segera dibawa ke rumah sakit karena nantinya puskesmas mungkin tidak memadai.

Dan yang tak kalah penting terangnya harus dipastikan terlebih dahulu apakah memang benar menderita gizi buruk atau ada penyakit lain, termasuk apa penyakit penyerta yang diidap bocah malang itu.

"Kalau untuk perawatan dalam kondisi itu biasanya diperlukan waktu yang lama dan dalam pengawasan secara berkala oleh tim medis," katanya mengakhiri. (Adv)

Oleh Dedi Dahmudi