Pasir Limau Kapas, Rohil (Antarariau.com) - Puskesmas Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir, Riau terus melakukan sosialisasi sekaligus Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) penyakit kaki gajah atau Filariasis kepada masyarakat dan juga ke sekolah.
Seperti diketahui, Kecamatan Pasir Limau Kapas merupakan daerah endemis Filaria dan membutuhkan penanganan yang cepat untuk mengatasi penyakit tersebut.
Kepala Puskesmas Panipahan Dr Hj Netti Juliana mengatakan, dari total 38.684 jumlah penduduk di Kecamatan Pasir Limau Kapas hanya sekitar 35.769 jiwa masyarakat yang meminum obat Filariasis tahap III (2014) lalu.
"Tahun ini target kita minimal 80 persen, karena program Nasional POMP penyakit Kaki Gajah akan berakhir pada 2016 mendatang," kata Netti, Kamis
Ia mengakui, Kecamatan Pasir Limau Kapas yang terletak di pesisir pantai banyak ditemukan penyakit Filariasis dan tentunya dibutuhkan keseriusan semua pihak dalam pemberian obat tahap ke IV, sehingga masyarakat lainnya tidak terjangkit penyakit kronis tersebut.
"Kita selain membagikan obat tapi juga memberikan pemaparan tentang penularan penyakit Filariasis dan akibat jika tidak minum obat tersebut," ujarnya.
Selain itu, pada saat membagikan obat banyak masyarakat kurang memahami betapa bahayanya penyakit Kaki Gajah yang bisa mengakibatkan cacat menetap jika kaki sudah membesar.
"Kita sangat berharap para kader dalam memberikan obat merata ke semua masyarakat agar capaian bisa meningkat dari tahun lalu," pintanya.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa penyakit Filariasis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk.
Pemyakit ini bersifat menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan, maka dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan bahkan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk yang menghisap darah seseorang yang telah tertular sebelumnya, darah yang terinfeksi dan mengandung larva dan akan ditularkan ke orang lain pada saat nyamuk yang terinfeksi menggigit atau mengipas darah tersebut.
Tidak seperti Malaria dan Demam Berdarah, Filariasis dapat ditularkan oleh 23 spesies nyamuk dari genus Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres, karena inilah Filariasis dapat menular dengan sangat cepat. (Adv)
Oleh Dedi Dahmudi
Berita Lainnya
Resmikan Puskesmas Panipahan, Kadinkes Riau Cek Layanan Kesehatan Rohil Lainnya
15 January 2018 12:15 WIB
Setiap Bulan Puskesmas Panipahan Rohil Gelar Lokakarya Mini
11 January 2016 18:45 WIB
Antisipasi DBD, Puskesmas Panipahan Lakukan Fogging
22 October 2015 17:56 WIB
Puskesmas Panipahan Bantah Tak Pernah Berikan Obat
18 October 2015 18:31 WIB
Akhirnya Puskesmas Panipahan Rohil Miliki Ambulance
18 September 2015 18:40 WIB
Puskesmas Panipahan Berikan Pemerataan Pelayanan Kesehatan Ke Desa
05 June 2015 15:22 WIB
Puskesmas Panipahan Raih Penghargaan Nasional
14 August 2014 21:53 WIB
Kapolres Rohil bagikan sembako ke lansia sembari titip pesan damai pilkada
17 September 2024 12:47 WIB