Tembilahan, (Antarariau.com)- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau berharap penerapan kebijakan untuk meliburkan anak-anak sekolah sebaiknya berdasarkan rekomendasi dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) sebagai pihak yang memahami dan mengerti tentang bahaya atau tidaknya kualitas kabut asap yang terjadi di daerah itu.
"Selama ini kami meliburkan para siswa hanya berdasarkan perkiraan dan asumsi saja, tidak berdasarkan pada acuan yang jelas apakah kabut asap yang ada ini sudah masuk batas berbahaya atau tidak," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Suwardi di Tembilahan, Selasa.
Dia menyampaikan bahwa pihaknya sama sekali tidak bisa memprediksi udara dilingkungan saat itu telah berdampak pada kesehatan atau tidak, pihaknya hanya mengambil kebijakan berdasarkan penglihatan dan perasaan panca indra saja.
Menurut dia sebaiknya kebijakan meliburkan anak sekolah berdasarkan rekomendasi dari BLH setempat yang membidangi masalah bahaya atau tidaknya kabut asap di daerah ini.
Namun dia mengakui bahwa saat ini BLH di Kabupaten Indragiri Hilir belum memiliki alat pendeteksi untuk mengukur apakah kabut asap yang ada sudah memasuki ambang batas berbahaya atau tidak.
"Oleh karena itu kami tidak terlalu menyalahkan dan memaklumi kalau pihak BLH tidak memberi rekomendasi kepada Dinas Pendidikan sebagai dasar alasan untuk meliburkan anak-anak sekolah," jelasnya.
Menurut sepengetahuannya alat pendeteksi bahaya kabut asap ini hanya ada di provinsi. Untuk itu ke depannya kami berharap hendaknya BLH Kabupaten Indragiri Hilir memiliki alat itu.
"Agar selanjutnya ada dasar kuat bagi kita untuk melakukan kebijakan atau himbauan meliburkan anak-anak sekolah," ujarnya.
Hingga Selasa (15/9) anak-anak sekolah mulai dari tingkat Paud hingga SLTA di Kota Tembilahan dan sekitarnya masih diliburkan. Namun turunnya hujan tadi pagi cukup membuat kondisi kabut asap menipis.
"Kita akan melihat kondisi pada Rabu besok (16/9). Jika kabut asap sudah lebih kondusif dan memungkinkan untuk bersekolah, maka pihak sekolah harus mengintruksikan kembali agar anak-anak didiknya bersekolah kembali," paparnya. (Adv)