Jefry: Tidak Ada Kebakaran Hutan Di Riau

id , jefry tidak, ada kebakaran, hutan di riau

  Jefry: Tidak Ada Kebakaran Hutan Di Riau

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Selama ini banyak pihak yang salah menilai penyebab bencana kabut asap di berbagai daerah di Riau yang sesungguhnya bukan disebabkan oleh kebakaran hutan melainkan kawasan rawa gambut, kata Bupati Kampar Provinsi Riau Jefry Noer.

"Di Riau tidak ada lagi hutan yang terbakar. Itu adalah kawasan lahan rawa gambut yang memang telah diklaim milik warga maupun perusahaan," kata Jefry Noer kepada pers di Siak Hulu, Kampar, Selasa.

Dalam menangani peristiwa kebakaran lahan di kawasan gambut tersebut, lanjut Jefry, pihaknya telah menyiapkan strategi matang dan telah dilaksanakan hingga terbukti mampu meminimalisasi titik panas (hotspot).

Jefry mengatakan, Pemda Kampar sejauh ini terus mengutamakan upaya antisipasi daerah-daerah yang sedang atau akan mengalami kekeringan, terutama untuk kawasan lahan gambut.

Yang kedua, kata Jefry, Pemda Kampar juga mempersiapkan perangkat desa dan juga masyarakat peduli api untuk segera melakukan pemadaman ketika terjadi kebakaran lahan.

"Insya Allah, sejauh ini berjalan dengana baik. Begitu ada titik api, langsung dipadamkan jadi tidak bertahan lama yang lahan yang terbakar segera diminimalisasi," katanya.

Biasanya, lanjut Jefry, di satu titik kebakaran lahan paling lama dua hari api sudah dapat dipadamkan. Namun karena yang terbakar adalah lahan gambut, yang menjadi masalah adalah asapnya.

"Ketika api telah padam, biaasanya di dalam rawa gambut masih tersisa bara yang terus menghasilkan asap. Maka dilakukan pula upaya pemadaman bara tersebut," katanya.

Jefry mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan Pemda Kampar untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan dan kabut asap.

Termasuk juga, demikian Jefry, yakni menyiapkan mobil-mobil pemadaman di tiap kecamatan, bahkan tanggap darurat terus digencarkan lewat perangkat desa dan masyarakat peduli api.

"Yang menjadi persoalan adalah, Pemerintah Pusat tidak memberikan perhatian anggaran yang serius," katanya.

Hasil penelusuran, sejauh ini di berbagai daerah di Kampar masih terselimuti kabut asap, mengakibatkan sejumlah sekolah menghentikan aktivitas pendidikan.

Ratusan warga juga dilaporkan menjadi korban bencana asap dengan terserang berbagai penyakit seperti iritasi kulit, iritasi mata dan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA). (Adv)