Bengkalis, (Antarariau.com)- Kepala Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, menilai program Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) yang diluncurkan sejak tahun 2011 perlu diteruskan karena berdampak positif bagi ekonomi masyarakat.
"Program ini dinilai sudah baik karena dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di daerah ini," Kata Kepala Kadin Kabupaten Bengkalis, Mashuri dalam keterangannya, Sabtu.
Mashuri mengatakan dengan adanya program UED SP tersebut masyarakat ekonomi menengah kebawah bisa memanfaatkan dana untuk memulai usaha.
"Dengan program ini, masyarakat menengah kebawah yang ingin berusaha tidak perlu lagi meminjam kekoperasi yang bunganya tinggi," katanya.
Menurut dia, dari perjalanan UED-SP yang ada di Bengkalis saat ini sistem pengelolaan dan manajemennya saja yang kurang baik sehingga program tersebut bisa menyusahkan masyarakat.
"Disaat masyarakat ingin membuka usaha ia mengajukan pinjaman, namun karena kurangnya pembinaan untuk usaha yang diajukan, akhirnya masyarakat menggunakan uang tersebut untuk kepentingan lain yang mengakibatkan jaminan mereka akhirnya di jadikan milik UED SP," jelasnya.
Dijelaskannya, program UED SP ini harus tepat sistem pengelolaannya karena bagi pemanfaat hasil pinjaman tersebut akan di kelola menjadi sebuah usaha untuk meningkatkan perekonomian.
Sementara itu katanya, fakta dilapangan saat ini banyak masyarkat yang kehilangan harta dikarenakan tidak sanggup lagi membayar beban perbulan dari pinjaman yang diajukan.
"Hal ini banyak terlihat dilapangan banyaknya tanah masyakat yang sudah di kuasai UED SP di setiap desa, untuk itu peran pendamping desa diperlukan untuk menginventarisir terlebih dahulu," katanya.
Ia menjelaskan, peran dari pendamping desa ini sangat diperlukan karena apabila warga yang meminjam tidak di inventarisir untuk apa keprluannya maka akan menyebabkan pembayaran macet sehingga merugikan masyarakat itu sendiri.