Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 8.300 perusahaan yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri yang diberikan oleh perusahaan swasta kepada karyawan dan buruh secara gratis.
"Terakhir sudah 8.300, ini sementara kami stop dulu karena kami agi evaluasi sekarang bersama pemerintah," kata Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Widjaja Kamdani saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kadin Inhil dukung pengembangan Pantai Terumbu Mambloe
Jumlah tersebut terus meningkat dibandingkan pekan lalu yang sebanyak 6.689 perusahaan yang mendaftar untuk berpartisipasi dalam program Vaksin Gotong Royong. Bahkan Shinta menyebut masih terdapat banyak perusahaan lain yang mengantre untuk mendaftar program Vaksin Gotong Royong yang dikoordinasikan melalui Kadin.
Dia menyebut dari 8.300 perusahaan yang berpartisipasi itu akan memberikan vaksin COVID-19 secara gratis kepada sekitar 6,9 juta karyawan atau buruh bersama dengan anggota keluarganya.
Pada pekan lalu Kementerian Kesehatan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19 yang salah satunya mengatur tentang Program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta pada karyawan dan buruh.
Dalam permenkes itu disebutkan bahwa Vaksin Gotong Royong dilakukan oleh pihak swasta tanpa menggunakan vaksin program pemerintah, fasilitas kesehatan, dan tenaga kesehatan milik pemerintah agar tidak mengganggu program vaksinasi nasional.
Shinta menjelaskan saat ini Kadin bersama dengan PT Biofarma dan pemerintah sedang melakukan pembahasan teknis untuk pelaksanaan program Vaksin Gotong Royong.
Dia menegaskan pada dasarnya perusahaan swasta siap untuk menjalankan program Vaksin Gotong Royong, namun masih harus menunggu kepastian ketersediaan vaksin yang akan diimpor oleh Biofarma.
Baca juga: Kadin: penyumbang terbesar ekspor, sektor manufaktur perlu terus dijaga
Baca juga: Kadin: Pelaku usaha siap untuk hadapi "new normal"
Pewarta: Aditya Ramadhan
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB