Perth, (Antarariau.com) - Mantan Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, ditunjuk menjadi koordinator badan anti-terorisme Australia, sementara Menteri Kehakiman Michael Keenan akan menjadi menteri pembantu langsung Perdana Menteri Tony Abbott dalam penanggulangan terorisme.
Kepada Radio ABC, Senin, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop menjelaskan bahwa penunjukan Greg Moriarty untuk jabatan itu adalah langkah memastikan tidak ada yang meleset dari program perang Australia melawan terorisme.
Greg Moriarty, yang juga pernah menjadi Dubes untuk Iran, dipandang sangat berpengalaman dalam penangkalan terorisme dan memiliki pengetahuan sangat luas di bidang Islam serta beberapa ragam radikal di agama tersebut.
Menteri Kehakiman menegaskan bahwa peran badan anti-terorisme akan meniru Badan Keamanan Perbatasan atau "Operation Sovereign Borders".
Parlemen Federal Australia sedang mengaji rancangan undang-undang anti-terorisme, yang memungkinkan pemerintah mencabut kewarganegaraan yang berperang melawan Australia.
Perdana Menteri Tony Abbott pada pekan lalu mengisyaratkan akan mendesak parlemen tingkat rendah dalam hal pengajuan RUU anti-terorisme ini.
Secara sederhana, RUU anti-terorisme memuat hak pemerintah untuk mencabut status kewarganegaraan Australia terhadap mereka yang bergabung dengan ISIS dan berperang di luar negeri.
Michael Keenan memperkirakan saat ini terdapat sedikitnya 100 orang warga Australia telah bergabung dengan ISIS.
Dikutip dari harian "The Australian", Selasa, Jaksa Agung Australia, George Brandis, menyebutkan tren mereka yang bergabung dengan ISIS semakin muda usianya, "sekarang 14 dan 15 tahun" dan proses radikalisasi ini harus dihentikan dari "sumbernya".