Pekanbaru, (Antarariau.com) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Provinsi Riau meminta pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menambah kuota gas elpiji subsidi 3 kilogram pada 2015 untuk wilayah Riau.
"Saat ini dari sisi kuota elpiji subsidi 3 kilogram, Provinsi Riau masih kekurangan. Kami belum bisa lakukan penambahan pangkalan baru karenaharus melihat dari alokasi yang ditetap oleh Pertamina," papar Sekretaris Hiswana Migas Provinsi Riau, Tuah Laksamana di Pekanbaru, Riau, Selasa.
Pihaknya sangat berharap Kementerian ESDM terutama Direktorat Jenderal Migas sebelum menetapkan kuota elpiji subsidi di Riau, dapat melihat pertumbuhan penduduk di kabupaten/kota terutama daerah yang meminta penambahan pangkalan baru.
Penambahan pangkalan baru tersebut dinilai dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh gas elpiji yang disubsidi oleh pemerintah pusat atau tidak seperti sekarang warga masyarakat di Riau kesulitan untuk memperoleh dengan harga yang normal.
Data PT Pertamina (Persero) Perwakilan Pemasaran Riau Sumbar menyatakan jumlah agen gas elpiji subsidi 3 kilogram di Riau sebanyak 65 perusahaan dengan sekitar 2.200 pangkalan dan diantaranya sebanyak 12 agen dengan sekitar 600 pangkalan terdapat di wilayah operasi Kota Pekanbaru.
Sedangkan jumlah gas elpiji subsidi 3 kilogram yang disalurkan untuk 12 kabupaten/kota di Riau sekitar 3 juta tabung per bulan atau sebanyak 100 tabung per hari.
"Kalau pasokan itu banyak, saya rasa warga di Riau tidak kesulitan. Jadi kami berharap pemerintah terutama Dirjen Migas dapat melakukan penambahan di provinsi ini dengan melihat data-data riil yang mengacu pada tahun 2014," ucapnya, menegaskan.
Dinas Perindustrian dan Perdangangan (Disperindag) Kota Pekanbaru sebelumnya mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk melakukan penambahan kuota gas elpiji subsidi 3 kilogram, agar masyarakat di daerah tersebut tidak kesulitan dalam mencari bahan bakar gas.
"Kita tengah melakukan kajian berapa banyak penambahan kuota elpiji. Yang pasti sebelum akhir tahun, sudah kita sampaikan kepada pemerintah pusat dan Pertamina," ujar Kepala Disperindag Kota Pekanbaru El Syabrina.
Hal tersebut dilakukan karena warga masyarakat di Pekanbaru sekitar tiga bulan terakhir mengaku kesulitan dalam mendapatkan elpiji subsidi 3 kilogram atau disebut gas tabung melon karena mengalami peningkatan pemakaian.
"Untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kilogram, kita melakukan operasi pasar dengan harga sesuai batas toleransi Rp5 ribu per tabung. Solusi terbaik, hanya itu yang bisa kita lakukan saat ini dan operasi pasar adalah jawaban atas kelangkaan yang terjadi," katanya.
Berita Lainnya
Hiswana Migas Minta Harga BBG Dinaikkan Jadi Rp4.500
27 March 2014 16:30 WIB
ESDM Tambah Kuota Gas Melon Di Pekanbaru
23 April 2015 21:45 WIB
Pertamina tambah kuota penyaluran elpiji bersubsidi di Bengkalis
22 May 2019 13:51 WIB
Kuota Elpiji Bersubsidi Riau Lampaui 101 Persen
07 October 2015 14:00 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB