Pertahanan Sipil Gaza: 9.500 Warga Masih Hilang di Tengah Puing-Puing Perang

id Gaza, Palestina

Pertahanan Sipil Gaza: 9.500 Warga Masih Hilang di Tengah Puing-Puing Perang

Warga Palestina menyusuri jalan untuk kembali ke Gaza City, dekat Jalur Gaza tengah, pada 10 Oktober 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad)

Gaza (ANTARA) - Badan Pertahanan Sipil yang berbasis di Gaza mengatakan pada Sabtu (11/10) bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai 9.500 orang hilang sejak pecahnya konflik Israel-Hamas pada 7 Oktober 2023.

Dalam sebuah pernyataan, Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil, mendesak Komite Palang Merah Internasional untuk berkoordinasi dengan otoritas Israel untuk memastikan nasib ribuan orang yang dinyatakan hilang tersebut.

Baca juga: Pasukan AS Mulai Pantau Gencatan Senjata Gaza dari Pangkalan di Israel

Sejak kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat (10/10), kru Pertahanan Sipil telah mengevakuasi lebih dari 150 jenazah dalam operasi pencarian mereka meski menghadapi berbagai tantangan akibat minimnya peralatan, kata Basal.

Lebih dari 300.000 warga yang mengungsi saat ini telah kembali dari wilayah selatan Gaza menuju Gaza City dan wilayah utara Gaza menyusul gencatan senjata, meskipun "hampir tidak ada sama sekali" tempat penampungan sementara bagi rombongan pengungsi yang kembali ini, imbuh Basal.

Sementara itu, kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas melaporkan dampak kehancuran masif yang memengaruhi lebih dari 90 persen infrastruktur sipil di Gaza, dengan sekitar 30.000 unit rumah hancur akibat serangan.

Dia menyerukan pencabutan segera blokade di daerah kantong tersebut dan mendesak peningkatan dukungan internasional untuk berbagai operasi bantuan kemanusiaan di Gaza.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Mesir Badr Abdelatty dan Menlu Amerika Serikat (AS) Marco Rubio mengadakan panggilan telepon pada Jumat malam, di mana keduanya membahas rincian untuk penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) di kota resor Laut Merah Mesir, Sharm El Sheikh, yang akan diadakan bersama oleh Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi dan Presiden AS Donald Trump.

Baca juga: Ribuan Warga Palestina Mulai Kembali ke Gaza Utara Usai Gencatan Senjata

Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Mesir pada Sabtu, tanpa menyebutkan jadwal pasti untuk KTT tersebut, mengatakan Abdelatty dan Rubio juga telah membahas partisipasi global dalam pertemuan tersebut, serta pengaturan untuk pelaksanaan fase pertama kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.