Pekanbaru, (Antarariau.com) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama PT Chevron Pasific Indonesia pada Jumat (19/9) akan meresmikan Pondok Oleh-Oleh Duri yang bertempat di Jalan Mawar Nomor 21, Kota Duri, Kabupaten Bengkalis, Riau.
"Toko yang memasarkan aneka produk dari para usahawan seperti makanan ringan dan kerajinan tangan khas Riau ini berada di bawah naungan program Pusat Pembinaan Usahawan Mitra Chevron (PUC)," kata Manager Policy Government and Public Affairs (PGPA) Duri-Bekasap, Iwan Azof di Pekanbaru, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini lebih dari 100 usahawan yang tinggal di daerah sekitar operasional Chevron meliputi Kecamatan Rumbai, Pekanbaru dan Kota Duri serta Kota Dumai telah bergabung menjadi anggota PUC.
Iwan Azof berharap PUC mendapat dukungan penuh dari pemerintah, keluarga besar CPI dan masyarakat Riau.
Adanya dukungan itu, kata dia, diharapkan dapat memberikan semangat kebersamaan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan potensi lokal yang dimiliki.
"Hal tersebut selaras dengan slogan PUC yaitu Chevron bersama masyarakat mengembangkan potensi lokal," katanya.
Iwan menjelaskan, Program PUC merupakan salah satu program investasi sosial unggulan korporasi di bidang pemberdayaan ekonomi.
PUC kata dia dimulai sejak 2012 melalui pembinaan masyarakat di bidang pangan melalui komunitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Awal implementasi program PUC, kata Iwan, perusahaan berkolaborasi dengan PKK di Kecamatan Mandau dan Pinggir, Kota Duri, Bengkalis, untuk mengadakan pelatihan pengemasan higienis.
"Sebanyak 40 ibu rumah tangga yang bergabung dalam Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) menjadi peserta pada pelatihan tersebut," katanya.
Kemudian pada 2013, kata dia lagi, SKK Migas-Chevron mengembangkan program PUC dengan melakukan inisiasi melalui pengembangan produk limbah kertas untuk didaur ulang serta melakukan pendampingan di lapangan.
Tujuan dari pendampingan menurut dia adalah untuk meningkatkan daya saing yang sudah dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga yang tergabung di dalam program UP2K Mandau dan Pinggir.
Kegiatan yang dilakukan di antaranya membuat produk dari limbah kertas untuk meningkatkan nilainya menjadi produk dengan nilai ekonomis yang tinggi sekaligus melestarikan lingkungan, kata Iwan.
"Peserta pengembangan produk limbah kertas berasal dari komunitas ibu rumah tangga dan komunitas pemuda putus sekolah," katanya.
Kemudian tahun 2014, SKK Migas-Chevron bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNas) Chevron Duri, katanya mengembangkan kembali program PUC dan bermitra dengan para mustahik LAZNas Chevron Duri yang bergerak di bidang industri pangan.
Seiring semakin berkembangnya program PUC, kata Iwan, dalam pelaksanaannya perusahaan bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Pengembangan Advokasi dan Konsultasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LaPAK UMKM) untuk melakukan pendampingan kelompok UMKM dan mengembangkan PUC menjadi pusat UMKM di Duri.
"Seiring rencana pengembangan program PUC, SKK Migas-Chevron terus menyaring usahawan yang mau dibina dengan mengembangkan potensi lokal yang dimiliki," katanya lagi.
Usahawan yang dibina telah memproduksi kripik, dodol, paper bag dari kertas daur ulang, dan sebagainya. "Produk yang dihasilkan umumnya menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungan dan proses produksinya melibatkan masyarakat setempat," demikian Iwan Azof.