Moskow (ANTARA) - Sejumlah negara menyatakan kesiapannya memberikan bantuan finansial, teknis, dan material untuk membangun kembali Gaza setelah tercapainya gencatan senjata jangka panjang.
Hal itu disampaikan Duta Besar Palestina untuk Austria sekaligus pengamat tetap Palestina di PBB, Salah Abdel Shafi, kepada kantor berita RIA Novosti, Minggu (27/7).
Baca juga: Agresi Mematikan: Jumlah Staf PBB yang Gugur di Gaza Tembus 300 Orang“Kami tahu banyak negara siap membantu begitu pertempuran berakhir dan gencatan senjata jangka panjang tercapai,” ujarnya.
Namun, Abdel Shafi menegaskan bahwa pemerintah Palestina harus memimpin proses rekonstruksi. Ia menolak anggapan bahwa Gaza bisa dipisahkan dari wilayah Palestina lainnya.
“Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza adalah satu kesatuan. Persoalan Gaza adalah kepentingan seluruh rakyat Palestina,” tegasnya.
Konflik meletus pada 7 Oktober 2023, saat Israel diserang roket dari Gaza. Kelompok Hamas dilaporkan menyeberang ke wilayah Israel dan menyandera warga sipil, menewaskan sekitar 1.200 orang. Sebagai balasan, Israel melancarkan Operasi Pedang Besi dan memblokade total Gaza.
Baca juga: Mesir-Qatar Tegaskan Komitmen Lanjutkan Mediasi Gencatan Senjata Gaza
Serangan balasan itu telah menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, di tengah upaya internasional mendorong gencatan senjata yang bertahan lama.
Sumber: Sputnik-OANA