Satgas PKH: Sekolah negeri dalam TN Tesso Nilo tidak terima murid baru lagi

id Satgas PKH, TN Tesso Nilo sekolah di TNTN, penerimaan murid baru

Satgas PKH: Sekolah negeri dalam TN Tesso Nilo tidak terima murid baru lagi

Wadansatgas PKH Mayjen TNI Dodi Triwinanto (tengah) didampingi Gubernur Riau Abdul Wahid dan Anggota BAM DPR RI membahas TN Tesso Nilo. ANTARA/HO-Pemprov Riau.

Pekanbaru, (ANTARA) - Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) menyatakan tiga sekolah dasar dan satu sekolah menengah pertamanegeri yang berada di dalam Taman Nasional Tesso Nilo, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, tidak menerima murid baru lagi.

Wakil Komandan Satgas PKH, MayjenTNI Dodi Triwinanto menyampaikan pihaknya tidak melarang proses belajar mengajar saat ini. Akan tetapi sekolah agar tidak terima murid baru karena dikhawatirkan akan menjadi pemicu bertambah lagi orang di sana.

"Kita tunggu ada solusi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sambil ini berjalan jangan ada pendaftaran baru dalam TNTN, kalau nambah ini jadi modus nanti. Tambah dan akan bertambah terus," katanya saat menerima kunjungan Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI di Kantor Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Kamis.

Dikatakannya untuk murid baru bisa mendaftar pada sekolah yang berada di luar TNTN. Seperti yang terdekat ada juga sekolah di Kawasan Hutan Tanaman Industri bisa mendaftar ke sana.

Hal itu dikatakannya menjawab pertanyaan dari salah seorang Anggota BAM DPR RI, Slamet Ariyadi bahwa adanya laporan masyarakat terkait TNTN pada 2 Juli lalu ke Senayan. Menurutnya dilaporkan pada audiensi itu masyarakat menilai ada sabotase pendidikan.

"Ini perlu diperjelas, 4 SDN dan SMP ini sudah di bawah naungan pemerintahan. PKH minta untuk tidak menerima murid baru. Kami dukung tapi perlu jelas langkah yang lebih restoratif dan tidak menimbulkan kesan represif karena presiden tak ingin satupun rakyat menderita," ucapnya.

Senada dengan satgas Gubernur Riau (Gubri), Abdul Wahid juga mengarahkan agar warga yang tinggal di dalam kawasan tersebut mulai menyekolahkan anak-anaknya ke lembaga pendidikan yang berada di luar TNTN.

“Sudah kita antisipasi supaya jangan mendaftar ke sana lagi, tapi bisa mendaftar ke sekolah yang berada di luar. Kan tidak semua desa ini masuk dalam kawasan hutan, dusun-dusunnya saja yang masuk dalam kawasan hutan,” jelas Wahid.

Meski demikian, pemerintah tetap memberi ruang bagi siswa yang sudah lebih dulu bersekolah di sana. Mereka masih diperbolehkan untuk menyelesaikan pendidikan hingga lulus, tanpa harus pindah mendadak ke sekolah lain.

Pewarta :
Editor: Afut Syafril Nursyirwan
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.