Bengkalis (ANTARA) - Bupati Bengkalis Kasmarni menghadiri pertemuan bersama Gubernur Riau Abdul Wahid dan para kepala daerah se-Provinsi Riau di Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Rabu, (7/5). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kasmarni memaparkan potensi Kawasan Industri Buruk Bakul kepada Wakil Menteri Perindustrian RI.
Kawasan Industri Buruk Bakul berlokasi di Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Kawasan ini mencakup area seluas sekitar 2.904 hektar dan dirancang dengan konsep Eco Industrial Park (EIP), yang mengintegrasikan aspek bisnis, pengelolaan lingkungan, serta pengembangan masyarakat sekitar.
Dalam paparannya, Bupati Kasmarni menjelaskan bahwa konsep EIP yang diterapkan bertujuan meningkatkan kinerja kawasan industri tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga lingkungan dan sosial. Kawasan ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan baru yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Lima potensi utama yang dimiliki Kawasan Industri Buruk Bakul. Pertama, lokasinya yang strategis di pesisir Pulau Sumatera dan berada di jalur pelayaran internasional Selat Malaka. Lokasi ini dinilai sangat mendukung kegiatan ekspor-impor," kata Kasmarni.
Kedua, kawasan ini didukung oleh ketersediaan sumber daya alam dari sektor perkebunan dan perikanan yang melimpah di wilayah sekitarnya. Ketiga, tersedianya lahan yang luas memberikan peluang besar untuk pengembangan kawasan industri dalam jangka panjang.
Keempat, laut di sekitar kawasan memiliki kedalaman yang cukup untuk mendukung pembangunan pelabuhan industri. Kelima, infrastruktur jalan yang sudah terbangun juga menjadi nilai tambah karena mampu menghubungkan kawasan ini dengan wilayah lainnya secara efektif.
Dalam kesempatan itu, Bupati Kasmarni juga memaparkan kondisi sektor industri pengolahan di Kabupaten Bengkalis yang mencakup subsektor pertanian, perkebunan, dan perikanan.
"Salah satu subsektor unggulan adalah perkebunan kelapa sawit yang menyumbang bahan baku penting bagi industri pengolahan," ungkapnyam
Namun, ia menyayangkan bahwa potensi tersebut belum berdampak maksimal terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. Daya beli masyarakat belum menunjukkan peningkatan signifikan meskipun sektor industri berjalan.
Oleh karena itu, Bupati Bengkalis berharap melalui pertemuan ini Kementerian Perindustrian dapat memberikan dukungan dan solusi konkrit untuk percepatan pembangunan Kawasan Industri Buruk Bakul. Dalam pertemuan ini, Bupati turut didampingi Sekretaris Kabupaten Bengkalis dr Ersan Saputra TH dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.