Kementerian Komunikasi dan Digital terus upayakan pemerataan konektivitas di daerah 3T

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Kemkomdigi

Kementerian Komunikasi dan Digital terus upayakan pemerataan konektivitas di daerah 3T

Arsip - Sejumlah kawasan di Malut akan dibuka akses internet dan perkuat jaringan infrastruktur hingga ke seluruh wilayah masuk Kawasan Terdepan, Terluar Tertinggal (3T), Selasa (30/4/2024). (ANTARA/Abdul Fatah)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus berupaya untuk menumbuhkan pemerataan konektivitas di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan cara meningkatkan infrastruktur digital yang dimiliki.

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan bahwa langkah yang dilakukan pemerintah dalam membantu percepatan ini, dilakukan di Kabupaten Maluku Tengah, yang menjadi salah satu wilayah perhatian dari Kementerian Komdigi.

"Jadi nanti khusus untuk yang blank spot, kalau ada titik-titiknya itu mohon dikonsultasikan saja. Nanti bisa kita bantu. Kalau dia memang bukan daerah 3T berarti dia sudah komersial. Nanti kita bisa cari opsel untuk dorong membangun BTS di situ supaya konektivitasnya jadi lebih baik," kata Nezar Patria dalam keterangan resmi yang diterima ANTARA, Rabu.

Dalam mendukung percepatan ini, Komdigi memanfaatkan layanan dari satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1. Menurutnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komdigi sedang berusaha mempelajari dan menyediakan titik-titik vital seperti layanan pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan pertahanan.

“SATRIA-1 mampu memberikan kecepatan hingga 3 sampai 4 Mbps. Nanti kita pelajari daerahnya itu mungkin bisa dibantu pakai satelit SATRIA-1. Ground segment-nya bisa dipasang di titik-titik yang membantu untuk pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan pertahanan," ucap dia.

Sejalan dengan itu semua, pihaknya juga terus memberikan perhatian di sektor literasi digital terhadap masyarakat setempat. Hal tersebut dilakukan, guna memberikan edukasi kepada masyarakat dalam memanfaatkan konektivitas digital agar lebih positif dalam menggunakannya.

"Literasi digital dibutuhkan di sana supaya masyarakat lebih aware. Ini juga untuk mendidik mereka agar paham bahaya-bahayanya hoaks, informasi yang salah atau misinformasi, disinformasi," tegasnya.

Selain itu, Nezar Patria juga terus mendorong pengembangan kapasitas digital bagi aparatur pemerintahan daerah melalui Program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.

Baca juga: Kemkomdigi prioritaskan lelang spektrum pita frekuensi 1,4 GHz lebih awal

Baca juga: Kemkomdigi akan kerahkan mobil pemantau frekuensi di jalur padat pemudik