Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPR RI Fraksi PKS Hendry Munief menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan dan seminar kepemimpinan dengan mengumpulkan ratusan tokoh di Provinsi Riau.
"Kegiatan ini digelar untuk memperkuat kesadaran dalam memaknai empat pilar bernegara. Dalam sosialisasi ini kita bersilahturahmi dengan mengumpulkan seratusan tokoh Riau. Yang mana para tokoh ini memiliki pandangan yang komprehensif sesuai dengan bidang dan organisasi masing-masing," kata Hendry Munief di Pekanbaru kepada Antara, Minggu (23/3) malam.
Dia menjelaskan empat pilar kebangsaan adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar (UUD) Negara sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika selaku semboyan negara. Sosialisasi ini penting dilakukan secara intens untuk memperkuat pemaknaan yang terkandung dalam empat pilar sebagai pondasi bernegara.
Hendry menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi untuk membangun Indonesia khususnya masa depan Provinsi Riau. Kekompakkan menjadi kunci mengatasi segala tantatangan dan persoalan yang dihadapi.
Saat ini, kata dia, pertumbuhan ekonomi Riau melambat menjadi 3,52 persen lebih rendah dari nasional 4,5 persen. Angka kemiskinan berada di 6,67 persen di bawah nasional 9,22 persen dan masih harus diturunkan.
"Kunci utama untuk menghadapi tantangan ini adalah sinergi dan kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi dan masyarakat untuk membangun Riau yang lebih maju dan beradaya saing," ucap Hendry.
Dia mengatakan sejumlah program pemerintah pusat harus diselaraskan dengan kebutuhan daerah. Beberapa di antaranya program ketahanan pangan, hilirisasi industri, meningkatkan UMKM dan investasi, mengatasi pengangguran dan meningkatkan SDM.
"PDRB per kapita Riau mencapai Rp165,35 juta masih bergantung pada migas dan perkebunan. Padahal banyak sektor lain yang berpotensi untuk dioptimalkan, seperti hilirisasi produk sawit, karet, kayu, sektor pariwisata berbasis budaya melayu dan alam, pengembangan ekonomi digital dan start up lokal," ucap dia.
UMKM juga menjadi sorotan Hendry yang merupakan Anggota Komisi VII yang bermitra dengan Kementerian UMKM. Dia memberikan atensi untuk memperkuat ekspansi bisnis UMKM dengan permodalan dan pemasaran berbasis digitalisasi.
"Kita baru saja rapat kerja dengan Menteri UMKM. Ada beberapa usulan, bagaimana agar perusahaan besar bertanggung jawab membimbing UMKM untuk naik jelas. Kemudian kita minta pendampingan digitalisasi untuk pemasaran. Sedangkan permodalan ada Rp300 triliun dana APBN untuk KUR baru tersalurkan kepada 40 persen UMKM, 60 persennya belum menyasar 45 juta UMKM seluruh Indonesia," sebut dia.
Untuk mengatasi pengangguran dan penguatan SDM solusi yang ditawarkan adalah perluasan vokasi pendidikan dan setifikasi industri, kemitraan industri dan perguruan tinggi, dukungan beasiswa dan pelatihan digital untuk generasi muda.
"Target nasional pertumbuhan ekonomi di angka delapan persen. Kita harus optimis ini bisa tercapai, apalagi Provinsi Riau memiliki potensi kekayaan alam, lokasi yang strategis. Tentunya bisa menjadi lokomotif pergerakan ekonomi di Sumatera," paparannya.
Semangat kolaborasi sudah ia gagas semenjak terpilih sebagai anggota DPR RI. Hendry membentuk Sekretariat bersama DPR RI /DPD RI di Provinsi Riau sebagai wadah untuk menampung aspirasi yang disampaikan.