Pekanbaru (ANTARA) - Dalam upaya memperkuat sinergi dan kolaborasi pembangunan di Riau, anggota MPR/DPR RI Dapil Riau 1, Hendry Munief, mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh berpengaruh dan dihadiri oleh ratusan tokoh, termasuk perwakilan organisasi masyarakat serta beberapa kepala daerah.
Sejumlah pejabat daerah turut hadir dalam acara ini, seperti Asisten I Pemprov Riau Zulkifli Syukur, yang mewakili Gubernur Riau, Wakil Wali Kota Pekanbaru Markarius Anwar, Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, serta Wakil Bupati Rokan Hilir Jhonny Charles.
Berdasarkan informasi tertulis yang diterima Antara Riau, di Pekanbaru, Senin, acara ini merupakan bagian dari sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang dikemas dalam bentuk seminar kepemimpinan dengan tema"Sinergi dan Kolaborasi Membangun dan Menggagas Riau Masa Depan."Dalam sambutannya, Zulkifli Syukur menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen masyarakat guna mengoptimalkan potensi Riau. "Riau adalah provinsi yang kaya sumber daya, namun keberlanjutan pembangunan hanya bisa dicapai jika semua pihak berkolaborasi dengan berlandaskan nilai-nilai kebangsaan dan konstitusi," ujarnya.
Hendry Munief sendiri mengungkapkan bahwa sosialisasi ini tidak sekadar ajang silaturahmi, tetapi juga bentuk konkret mengajak para tokoh untuk bersama-sama merumuskan gagasan demi kemajuan Riau. Ia menyinggung sejarah panjang kebangsaan Indonesia yang dibangun atas dasar kebersamaan, termasuk peran Piagam Jakarta dan Piagam Madinah sebagai inspirasi awal dalam pembentukan negara.
Menurut Hendry, kolaborasi ini telah ia gagas sejak pertama kali terpilih sebagai anggota DPR RI. Ia bahkan telah mengajak sesama anggota DPR RI dari Riau untuk menghidupkan kembali Sekretariat Bersama DPR guna memperjuangkan aspirasi masyarakat di tingkat pusat. "Kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua anggota DPR RI dengan komisi masing-masing harus bersinergi dalam mengawal kepentingan Riau di tingkat nasional," tegasnya.
Setelah sesi pembukaan, acara dilanjutkan dengan seminar kepemimpinan dan diskusi yang menghadirkan berbagai narasumber, termasuk Ketua Forum Komunikasi Pemuja Masyarakat Riau (FKPMR) DR. drh. Chaidir, Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) sekaligus Ketua Dewan Pendidikan Riau Dr. Junaidi, serta anggota DPD RI KH Muhammad Mursyid MPdI.
Dalam paparannya, Dr. Junaidi menyoroti pentingnya sinkronisasi program pembangunan daerah dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Ia juga menekankan perlunya investasi lebih dalam sektor pendidikan, terutama di bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), guna meningkatkan daya saing sumber daya manusia di Riau.
Sementara itu, Dr. drh. Chaidir membahas karakteristik masyarakat Riau yang terbuka terhadap perubahan. Menurutnya, budaya pesisir yang dimiliki Riau telah membentuk karakter kepemimpinan yang berorientasi global. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kekayaan sumber daya harus diimbangi dengan mentalitas yang kuat dan sikap bersyukur.
KH Muhammad Mursyid MPdI dalam sesinya mengajak semua pihak untuk bersatu dalam membangun Riau. Ia mencontohkan bagaimana provinsi lain mampu memperjuangkan kepentingan daerahnya dengan lebih solid. "Papua kini telah menjadi enam provinsi, sedangkan kita di Riau harus lebih aktif menyuarakan hak-hak kita di tingkat nasional," ujarnya.
Dalam seminar ini, Hendry Munief kembali menegaskan bahwa Riau memiliki kontribusi besar bagi negara sejak zaman kemerdekaan. Oleh karena itu, ia tengah memperkuat inisiatif pembentukanSekretariat BersamaDPR/DPD RI sebagai wadah bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah pusat.
"Ini adalah rumah bersama perjuangan masyarakat Riau. Melalui sekretariat ini, aspirasi daerah akan dikawal oleh setiap anggota DPR dan DPD sesuai dengan bidang serta mitra kerja mereka masing-masing," jelas Hendry.
Acara ditutup dengan pemberian penghargaan kepada para pemateri serta pemutaran film dokumenter perjalanan Hendry Munief sebagai anggota DPR RI. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan di Riau semakin kuat dalam menghadapi tantangan pembangunan ke depan.