Balita Diduga tenggelamdi kanal Perkebunan Kelapa Sawit

id Pelalawan,Sawit,Balita

Balita Diduga tenggelamdi kanal Perkebunan Kelapa Sawit

Kondisi Sungai Segati di Pelalawan yang menjadi tempat terjatuhnya truk perusahaan yang mengakibatkan 15 orang tewas. (ANTARA/HO-Polda Riau)

Pekanbaru (ANTARA) - Seorang balita ditemukan meninggal diduga karenatenggelam di parit sedalam 1,5 meter di area kebun kelapa sawit di kawasan Pelalawan, Riau.

Pada Sabtu (15/3/2025) sore, orangtua korban Balita tenggelam, T Kenzi Alvazio pergi ke Areal Perkebunan Kelapa Sawit milik PT. PKS Yang terletak di Kelurahan Pelalawan Kecamatan Pelalawan, dengan mengendarai Spd. Motor Honda Beat Street warna Silver yang berjarak lebih kurang 1 KM dari rumah., beedasarkaninformasi tertulis diterima Antara Riau, di Pekanbaru, Minggu.

Setibanya di lokasi, orangtua korban T. Rustam Efendipergi mencari kayu bakar, sedangkan Korban T. Kenzi Alvazio ditinggalkan sendiri menunggu di atas Spd. Motor.

Jarak Orang tua korban dengan korban T. Kenzi Alvazio lebih kurang 50 meter, saat itu T. Rustam Effendi masih melihat korban masih berada di atas Spd. Motor, namun ketika saksi melanjutkan mencari kayu saat melihat kembali ternyata korban T. Kenzi Alvazio sudah tidak terlihat di atas spd. Motor.

Selanjutnya Orang tua korban kembali dan berusaha mencari namun keberadaan Korban T. Kenzi Alvazio namun tidak di temukan.

Setelah mencari lebih kurang 15 menit keberadaan korban tidak di ketahui, selanjutnyaOrang tua korban pulang kerumah untuk menyampaikan hilangnya Korban T. Kenzi Alvazio kepada T. Basran ( Kakek korban ), selanjutnya saksi bersama warga kembali kelokasi untuk mencari korban T. Kenzi Alvazio, namun korban masih belum di temukan.

Kasatpolairud Polres Pelalawan Akp Ade Santoso,SHmencari informasi kepada saksi-saksi di TKP dan berkoordinasi dengan BPBD kab pelalawan, Basarnas dan relawan untuk melakukan pencarian dari posisi terakhir korban berada yang di duga tenggelam diparit atau genangan air yg berada disekitar lokasi yang saat ini dalam kondisi banjir.

"Kemungkinan korban terjatuh kedalam parit / kanal yang berjarak 1.5 Meter dari lokasi Spd. Motor diparkirkan tempat menunggu," ujarnya kepada Antara, Minggu.

Dia menjelaskan areal lokasi saat ini tergenang air akibat naiknya debit air akibat curah hujan sehingga sulit dilakukan pencarian.

"Ada hambatan seperti kurangnya peralatan penerangan karena kondisi malam hari. Lalu jarak tempuh yang jauh hanya bisa dilalui oleh kendaraan doble gardan atau 4x4 karena jalan rusak dan tergenang air, atau menggunakan speed boat melalui jalur air / kanal," ujarnya lagi.

Setelah melakukan pencarian, akhirnya korban diduga tenggelam ditemukan pada Minggu pagi. Selanjutnya keluarga membawa mayat korban ke rumah duka.