Jakarta (ANTARA) - Presiden Panama Jose Raul Mulino mengatakan bahwa bernegosiasi untuk kedaulatan Terusan Panama adalah hal yang tak mungkin, menyusul kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio ke negara itu.
"Terkait masalah kanal, itu tidak mungkin. Saya tidak bisa berunding, apalagi memulai proses negosiasi terkait kanal. Kanal itu tertutup, itu milik Panama," kata Mulino dalam konferensi pers pada Kamis.
Rubio diperkirakan tiba di Panama pada 1 Februari, namun mengenai topik perundingan masih belum diberitahukan secara resmi. Menurut Mulino, dia sendiri masih tidak mengetahui tujuan Rubio berkunjung.
Namun Presiden Panama itu berharap mencapai kesepakatan saling menguntungkan dengan AS mengenai pemberantasan narkoba yang menjadi pengeluaran besar bagi negara tersebut.
Pada 20 Januari, dalam pidato pelantikan presiden AS, Donald Trump menginginkan AS kembali mengendalikan Terusan Panama, yang katanya diserahkan kepada Panama tetapi diduga dioperasikan oleh Tiongkok.
Ia juga menuduh Panama mengenakan biaya berlebihan kepada kapal-kapal AS, termasuk kapal angkatan laut negara Paman Sam tersebut.
Mulino menolak klaim Trump bahwa terusan itu seharusnya menjadi milik AS.
Terusan Panama menghubungkan Laut Karibia dengan Samudra Pasifik. Terusan ini menyingkat waktu berlayar kapal antara Samudra Atlantik dan Pasifik, dan berfungsi sebagai salah satu jalur transportasi perairan internasional yang penting.
Baca juga: Kemenhub sebut 1.352 pelaut Indonesia saat ini bekerja di atas kapal Panama
Baca juga: Menlu Panama tawarkan peluang dagang dan investasi ke pengusaha Indonesia
Sumber: Sputnik-OANA