Pekanbaru tanam sayuran dukung ketahanan pangan

id Tanam sayuran bersama, Pemko Pekanbaru, ketahanan pangan

Pekanbaru tanam sayuran dukung ketahanan pangan

Pj Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat beserta jajaran mengikuti Gerakan Menanam Bersama dalam Rangka Mendukung Kemandirian Pangan Kota Pekanbaru. (ANTARA/HO-Pemko Pekanbaru)

Pekanbaru, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekanbaru, Provinsi Riau menanam beberapa jenis tanaman sayuran bersama dalam rangka mendukung ketahanan pangan pada Program nlNasional Asta Cita sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Roni Rakhmat di lahan SICANTIG, Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, Jumat membuka acara Gerakan Menanam Bersama dalam Rangka Mendukung Kemandirian Pangan Kota Pekanbaru tersebut.

"Sebagai simbol dukungan terhadap program Asta Cita, hari ini kami menanam beberapa jenis sayuran. Tujuannya, seperti arahan Presiden, agar kita mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakat secara mandiri di Pekanbaru," katanya.

Menurut dia, program ini bertujuan mendorong swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap pasokan dari daerah lain. Upaya ini tidak bisa dilakukan secara instan namun harus dimulai sejak sekarang.

Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah menanam sayuran dan membagikan bibit tanaman, seperti cabai, timun, dan terung, kepada masyarakat. Gerakan ini juga bertujuan memotivasi warga untuk turut serta meski tidak semua bisa difasilitasi.

Roni juga mengimbau agar masyarakat memanfaatkan lahan tidur yang masih banyak terdapat di Pekanbaru. Dia meminta agar lahan kosong itu tidak dibiarkan begitu saja.

"Jika pemilik lahan tidak bisa mengolahnya, mereka dapat bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) dan petani setempat," sarannya.

Ia mengungkapkan potensi swasembada pangan di Pekanbaru sebenarnya sangat besar. Contohnya, di Kecamatan Marpoyan Damai, para petani mampu memasok hingga 12 ton sayuran per hari untuk Pasar Cik Puan.

"Itu baru dari satu titik. Dengan pengelolaan lahan yang maksimal, potensi ini bisa jauh lebih besar," ungkap Roni.