Jakarta (ANTARA) - Presiden Lebanon Joseph Aoun pada Jumat mengeluarkan pernyataan yang memastikan pemerintahannya akan terus mendesak penarikan penuh tentara Israel dari seluruh wilayah Lebanon.
Hal itu disampaikan Aoun dalam pertemuan dengan pemimpin Pemerintahan Siprus Yunani, Nikos Christodoulides, di Istana Kepresidenan Baabda di Beirut utara, menurut keterangan Kepresidenan Lebanon.
Kedua pemimpin diketahui membahas situasi di Lebanon selatan, dimana Aoun memastikan agar Israel menarik seluruh pasukannya dari wilayah pendudukan yang tersisa dan mengerahkan tentara Lebanon di sepanjang perbatasan selatan.
Berdasarkan gencatan senjata yang ditandatangani pada 27 November, Israel diharuskan menarik pasukannya di selatan Garis Biru -- perbatasan de facto -- secara bertahap, sementara tentara Lebanon akan dikerahkan di Lebanon selatan dalam jangka waktu 60 hari sesuai perjanjian tersebut.
Aoun, yang telah menjadi panglima militer sejak 2017, terpilih pada Kamis sebagai presiden oleh parlemen, mengakhiri kebuntuan politik selama lebih dari dua tahun di Lebanon.
Baca juga: Lebanon-PBB ajukan bantuan kemanusiaan mendesak senilai Rp6,02 triliun
Baca juga: KRI Diponegoro-365 di Lebanon untuk pertama kalinya terima German Medal
Sumber: Anadolu