Pekanbaru, (Antarariau.com) - Relawan demokrasi pada segmen kaum disabilitas Kota Pekanbaru menyatakan optimistis partisipasinya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mencapai 100 persen.
"Insya Allah, partisipasi kita bisa mencapai 100 persen karena teman-teman punya tingkat loyalitas yang tinggi. Apapun yang kita imbau, pasti semuanya tergerak," kata salah seorang relawan demokrasi segmen disabilitas Selvia di Pekanbaru, Ahad.
Sebagai relawan, ia mengatakan, telah melakukan sosialisasi kepada seluruh teman-temannya. Rata-rata, katanya, kaum disabilitas di Pekanbaru telah mengerti tata cara pencoblosan di Pilpres 2014.
Menurutnya, sosialisasi diberikan lebih kepada penyandang disabilitas terutama tuna netra. Kepada mereka diberikan masukan bagaimana melakukan pencoblosan salah satu calon presiden yang dinilai dapat dilakukan dengan mudah.
"Salah satunya, mereka boleh didampingi keluarga atau orang yang dipercaya untuk mencoblos. Itu tidak ada masalah," ungkapnya.
Ditanyakan soal kriteria presiden, ia mengharapkan, Presiden yang terpilih nantinya adalah memiliki sosok pemimpin yang lebih memperhatikan kaum disabilitas. Hal tersebut bisa diimplementasikan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas khusus.
"Saat ini banyak fasilitas untuk kaum disabilitas tidak tersedia khususnya di daerah-daerah yang kecil, apalagi di daerah terpencil," cetusnya.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pekanbaru Divisi Sosialisasi Yelly Nofriza mengatakan, pihaknya telah merekrut relawan termasuk untuk kaum disabilitas sejak Pemilihan Legislatif (Pileg) 9 April lalu.
"Relawan tersebut terdiri dari lima segmen yakni perempuan, tokoh agama, disabilitas, pemilih pemula, dan kaum pinggiran," jelasnya.
Untuk Pilpres 9 Juli 2014, lanjutnya, relawan tersebut juga membantu tugas dari KPU dalam hal sosialisasi seperti contoh menjalankan program turun ke jalan dengan membagikan brosur dan stiker sosialisasi pilpres.
"Kita melakukan sosialisasi dengan turun ke jalan dibantu yang dibantu kawan-kawan Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) serta relawan demokrasi di 13 titik lokasi di Kota Pekanbaru," paparnya.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.