Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau sangat menyayangkan kegiatan kampanye yang dilakukan oleh kelompok pendukung capres/cawapres tertentu tanpa pemberitahuan pada pihaknya karena dikhawatirkan akan terjadinya salin benturan.
"Ada kegiatan kampanye yang dilakukan tanpa pemberitahuan oleh kelompok pendukung dua capres/cawapres. Bahkan pernah keduanya melakukan kegiatan di tempat yang sama," kata Dir Intel Polda Riau, AKBP Jati Wiyoto Abhadie di Pekanbaru, Jumat.
Kegiatan tersebut, lanjutnya, dilakukan pada saat kegiatan "Car Free Day" (CFD) setiap minggu pagi di ruas Jalan Diponegoro dan Jalan Gajah Mada, Pekanbaru. Disana, katanya, para pendukung melakukan acara aksi penandatanganan.
Ia kemudian menegaskan bahwa aturan melakukan kegiatan kampanye salah satunya adalah jadwal tidak boleh di tempat yang sama dengan tujuan agar jangan sampai terjadi benturan.
"Meskipun begitu selama tahapan dan jadwal kampanye dimulai, kegiatan kampanye yang tidak diberitahukan tersebut tetap secara inisiatif kami melakukan kontrol pengamanan di lapangan," ujarnya.
Ia juga memaklumi peraturan kampanye yang sekarang lebih longgar karena KPU membebaskan tim pasangan atau pendukung untuk menjadwalkan kampanye sendiri. Namun, setidaknya, ia tekankan lagi untuk melaporkan kepada pihak kepolisian.
Hal tersebut disampaikannya dalam kegiatan "Focuss Group Discussion" oleh KPU Riau yang mana dihadiri oleh berbagai unsur pimpinan lembaga di Riau. Diantaranya KPU Riau, Bawaslu Riau, Polda Riau, Kejaksaan Tinggi Riau dan Pemerintah Provinsi Riau.
Komisioner KPU Riau, Ilham menanggapi hal itu mengatakan telah membicarakannya bersama masing-masing timses capres/cawapres.
Kepada timses menurutnya telah diminta agar melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian, Bawaslu, dan KPU.
"Kepada timses yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) resmi telah diminta untuk melakukan koordinasi kegiatan kampanye," ungkapnya.
Namun, kata dia, imbauan tersebut hanya kepada timses resmi dan lain-lain yang bernaung di bawahnya. "Tidak kepada kelompok-kelompok relawan yang saat ini tumbuh pesat dan cenderung bergerak dengan sendiri-sendiri," katanya.
Pemilu Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2.