BBKSDA Riau Buru Harimau Masuk Kota Rengat

id bbksda riau, buru harimau, masuk kota rengat

BBKSDA Riau Buru Harimau Masuk Kota Rengat

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau akan segera menurunkan tim khusus untuk mengetahui keberadaan seekor harimau Sumatera liar yang dikabarkan berkeliaran di Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu selama lima hari terakhir.

"Kami sudah menerima pengaduan warga dan masalah ini sudah kita laporkan ke kantor pusat BBKSDA di Pekanbaru, nantinya akan ada tim khusus bidang satwa yang akan menangani hal tersebut," kata Humas BBKSDA Rengat, Selendra kepada wartawan, Selasa.

Ia mengatakan pihak menerima laporan kemunculan satwa liar tersebut yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Kemunculan harimau Sumatera itu tepatnya di Kelurahan Sekip Kecamatan Rengat, Kota Rengat, Ibukota Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang berjarak 200 kilometer dari Kota Pekanbaru.

"Warga awalnya menemukan jejak-jejak kaki harimau, dan langsung menimbulkan kepanikan," ujarnya.

Seorang warga yang menjadi saksi mata, Adek (23), mengatakan harimau itu biasanya muncul saat tengah malam. Ia mengaku melihat seekor hewan buas itu karena pada malam hari bekerja sebagai penjaga alat berat di proyek pembangunan irigasi di daerah tersebut.

Menurut dia, seekor harimau dewasa pernah terlihat tidur di bawah sebuah alat berat.

"Saya tidur di kabin alat berat, sedangkan harimau itu tidur di bawah. Ketika pagi, harimau itu sudah pergi," kata Adek.

Warga lainnya, Ando, mengatakan warga setempat kini takut untuk keluar rumah pada malam hari dan bagi yang memiliki kebun karet jadi takut untuk melakukan pemanenan.

"Warga takut panen karet karena khawatir akan diserang oleh binatan buas tersebut," ujarnya.

Warga setempat berharap agar BBKSDA segera melakukan tindakan untuk meredakan ketakutan warga, karena dikhawatirkan masyarakat bisa menjadi korban dan selanjutnya akan berbalik mengejar sendiri satwa liar itu untuk membalas dendam.

"Bagaimana pun juga harimau itu kan binatang dilindungi, jadi pemerintah harus segera melakukan upaya untuk menenangkan warga. Kalau nanti harimaunya terbunuh oleh warga, kita tak mau disalahkan," ujarnya.