Kekalahan dari Carlos Alcaraz di China Open jadi motivasi Sinner di Shanghai

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Sinner

Kekalahan dari Carlos Alcaraz di China Open jadi motivasi Sinner di Shanghai

Petenis Italia Jannik Sinner berbicara dalam konferensi pers Shanghai Masters di Shanghai, Jumat (4/10/2024). (ANTARA/AFP/Hector Retamal)

Jakarta (ANTARA) - Jannik Sinner masih memikirkan cara untuk mengalahkan Carlos Alcaraz usai kekalahannya di final China Open beberapa hari lalu, yang menjadi motivasinya untuk bermain dalam ajang ATP 1000 Shanghai Masters.

"Saya merasa seperti -- setidaknya berbicara dari sisi saya -- dia mendorong saya untuk menjadi lebih baik," kata Sinner, dikutip dari laman resmi ATP, Sabtu.

"Saya bangun pagi-pagi sambil mencoba memahami apa yang bisa saya lakukan lebih baik untuk mengalahkannya lain kali, yang merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi saya sebagai pemain."

"Senang rasanya kami menjadi rival di lapangan dan kemudian menjadi teman di luar lapangan," ujar petenis Italia itu.

Persaingan Sinner dengan Alcaraz telah berkembang pesat menjadi salah satu pertarungan paling menegangkan baru-baru ini.

Setiap kali mereka bertemu, hampir pasti akan ada pukulan yang menarik dan pertunjukan lapangan kelas dunia. Itu yang terjadi di final China Open, Rabu (2/10), yang dimenangi Alcaraz dengan tipis dalam tie-break set ketiga.

Sinner dan Alcaraz diunggulkan untuk bertemu di semifinal Shanghai. Bahkan, di tengah persaingan sengit di lapangan, keduanya tetap menjadi teman dekat.

"Saya merasa di luar lapangan kami cukup mirip karena kami dikelilingi oleh orang-orang dekat, kami ingin tetap bersama tim. Ada banyak, banyak hal yang serupa. Di lapangan, kami berbeda," kata Sinner.

"Ia adalah orang yang membawa kekuatan, pukulan-pukulan yang hebat, ia melibatkan penonton. Ia sedikit berbeda. Saya lebih seperti pemain yang solid, cukup tenang, jadi sedikit seperti api dan es. Namun, ini adalah kombinasi yang bagus."

"Itu juga menunjukkan bahwa setiap orang berbeda. Saya percaya bahwa saya harus mengambil sesuatu darinya sebagai pemain, mencoba beberapa pukulan yang berbeda terkadang, yang menurut saya membuat saya tumbuh sebagai pemain," ujar petenis berusia 23 tahun itu.

Baca juga: Carlos Alcaraz kalahkan Fritz untuk menangi Laver Cup bagi Tim Eropa

Baca juga: Elena Rybakina harap bisa main di WTA Finals usai mundur dari turnamen Asia