Pemerintah menyerap dana Rp22 triliun dari lelang tujuh seri SUN pada 17 September

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

Pemerintah menyerap dana Rp22 triliun dari lelang tujuh seri SUN pada 17 September

Ilustrasi - Surat Utang Negara (SUN). (ANTARA News/Ridwan Triatmodjo.)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana senilai Rp22 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) pada 17 September 2024.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Selasa, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan total penawaran masuk pada lelang kali ini mencapai Rp63,70 triliun.

Melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI), Pemerintah melelang seri SPN03241218 (penerbitan baru), SPN12250918 (penerbitan baru), FR0104 (pembukaan kembali), FR0103 (pembukaan kembali), FR0098 (pembukaan kembali), FR0097 (pembukaan kembali), dan FR0102 (pembukaan kembali).

Serapan terbesar berasal dari seri FR0103 yang dimenangkan sebesar Rp7,45 triliun. Seri ini menerima penawaran masuk Rp26,19 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,52940 persen.

Serapan terbesar berikutnya yaitu seri FR0104 yang dimenangkan sebesar Rp7,35 triliun dari penawaran masuk Rp16,02 triliun. Imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan seri ini yaitu 6,40625 persen.

Selanjutnya, Pemerintah menyerap dana Rp2,55 triliun dari seri FR0102 yang menerima penawaran masuk Rp3,14 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,83962 persen.

Pemerintah memenangkan nominal sebesar Rp2,35 triliun dari seri FR0098, dengan seri ini menerima penawaran masuk Rp5,44 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,66987 persen.

Serapan terakhir yaitu dari seri FR0097 yang dimenangkan sebesar Rp2,3 triliun. Seri ini mencatatkan penawaran masuk sebesar Rp5,09 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,76910 persen.

Adapun dari seri SPN03241218 dan SPN12250918, Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana meski menerima penawaran masuk masing-masing sebesar Rp3,56 triliun dan Rp4,27 triliun.