Dianggap pemecah suara di Pilkada Siak, ini penjelasan Irving

id Pilkada Siak 2024, It bingung Kahar Sugianto, pemecah suara Pilkada

Dianggap pemecah suara di Pilkada Siak, ini penjelasan Irving

Irving-Sugianto ketika bersama masyarakat. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)

Siak (ANTARA) - Kemunculan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Siak Irving Kahar Arifin -Sugianto di kancah Pilkada Siak 2024 dianggap menjadi bumerang bagi dua penantang yakni petahana Alfedri-Husni Merza dan Afni Zulkifli-Syamsurizal.

Bagi petahana dianggap sebagian besar pendukung Alfedri beralih ke Irving. Namun di satu sisi juga dianggap sebagai pemecah suara Afni sehingga bisa membuat petahana tetap unggul. Akan tetapi Irving menampik hal itu dan menegaskan bahwa dirinya maju adalah untuk menang.

"Banyak yang sampaikan Irving ini sebagai pemecah suara, sebagai boneka. Seolah-olah kami ini maju cuma untuk memecah suara Afni, tidak ada niat, kami maju berjuang sampai menang. Jadi perlu saya tegaskan bahwa tugas saya bukan untuk memecah suara, tugas saya untuk menang," katanya, Kamis.

Ia meminta kepada masyarakat Siak untuk tenang dan tidak terpengaruh dengan isu itu. Ia memastikan isu itu sengaja dibuat lawan tanding untuk menjatuhkan elektabilitas Irving Kahar Arifin.

“Saya sudah 24 tahun mengabdi sebagai ASN di Siak, hampir sepanjang usia Kabupaten Siak yang mekar dari Bengkalis, jadi saya faham bagaimana pembangunan di Siak untuk masa depan, kemajuan dan kesejahteraan Siak,” ujar Irving.

Irving mencapai puncak karirnya yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Permukiman Siak Tarukim selama lebih kurang 13 tahun. Dua tahun jelang masa purna bhakti Irving memutuskan untuk mundur maju pilkada agar pembuangan di Siak ini sesuai kebutuhan masyarakat.

Semestinya, ujar Irving, daerah harus pintar meraup anggaran pusat untuk masyarakat Siak. Itu dibuktikan ketika dirinya menjadi kadis saja, ia telah bertungkus lumus memungut celah di mana APBN bisa dibawa ke Siak.

“APBN banyak sekali yang kita perjuangkan bersama-sama, dengan persetujuan bupati tentunya, namanya juga kita di Pemda, jadi semuanya demi pembangunan Siak,” katanya lagi.

Irving selama menjabat tak mempermasalahkan dirinya disebut sebagai tukang karena memang gelagat dan karakternya seperti tukang. Ia rela turun ke proyek-proyek untuk mengecek pekerjaan secara detail dan sesekali ikut mengaduk semen di lapangan karena memang jauh dari kesan podium atau meja kerja.

“Ya, saya lebih banyak di lapangan, mengecek kualitas pekerjaan, karena saya tidak mau pekerjaan tidak bagus tentu hasilnya juga tidak bagus, padahal pekerjaan pakai uang rakyat tentu harus berkualitas,” katanya.

Namun begitu, Irving mengaku tidak mengklaim secara sepihak semua idenya yang jadi pembangunan. Semuanya itu diakuinya atas persetujuan bupati dan dirinya sebagai kepala dinas hanya memaksimalkan cara dan diminta untuk inovatif.

“Jadi kalau ada yang mengatakan kita klaim sepihak itu tidak benar, kita tahu diri, kepala dinas mempunyai pimpinan yaitu bupati, tentu semua prestasi infrastruktur tidak terlepas dari persetujuan bupati,” katanya lagi.