Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengutarakan harapannya bahwa Iran akan menunda serangan balasan terhadap Israel jika para negosiator mampu mencapai kesepakatan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Jalur Gaza yang terkepung.
"Itulah harapan saya,” kata Biden pada Selasa (13/8) ketika ditanya apakah Iran akan menunda serangan balasan jika kesepakatan tercapai.
"Kita lihat apa yang akan dilakukan Iran. Kita lihat apa yang akan terjadi," tambahnya.
Meski demikian, presiden AS tersebut mengakui adanya kesulitan yang semakin meningkat dalam perundingan tersebut dengan mengatakan "semakin sulit" untuk mencapai kesepakatan. Namun, dia tetap menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah.
Selama berbulan-bulan, Mesir, Qatar, dan AS memimpin negosiasi tidak langsung antara Israel dan Hamas, tetapi belum ada kesepakatan yang dicapai.
Mediator Mesir, Qatar, dan AS mendesak Israel dan Hamas untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera tanpa penundaan atau alasan lebih lanjut. Negosiasi dijadwalkan akan dilanjutkan pada pekan ini.
Biden pada Mei menyampaikan hal yang disebutnya sebagai proposal tiga tahap Israel untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera yang ditawan di daerah kantong pantai tersebut. Rencana tersebut mencakup gencatan senjata, pertukaran sandera-tahanan, dan pembangunan kembali Gaza.
Sedangkan Hamas pada Minggu (11/8) merilis pernyataan yang meminta para mediator menyampaikan sebuah rencana untuk melaksanakan apa yang mereka tawarkan kepada gerakan tersebut dan yang telah disetujui pada 2 Juli, berdasarkan proposal yang didukung Biden dan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Hamas juga memaksa pendudukan (Israel) untuk mematuhinya daripada melanjutkan dengan lebih banyak putaran negosiasi atau proposal baru yang memberikan perlindungan terhadap agresi pendudukan dan memberi mereka lebih banyak waktu.
Gerakan Palestina itu menuturkan Israel meningkatkan agresi terhadap rakyat Palestina dan terus melakukan pembantaian, termasuk pembunuhan pemimpin gerakan Ismail Haniyeh, mengonfirmasi niatnya untuk melanjutkan agresi, dan tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Sementara itu, Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan kepada wartawan di Air Force One pada Selasa bahwa semua negosiator harus kembali ke meja perundingan dan menyelesaikan kesepakatan.
“Sudah saatnya bagi Hamas untuk membebaskan para sandera, termasuk warga negara Amerika dan memberikan bantuan kepada warga Gaza berdasarkan kesepakatan yang kini telah dijalin. Dan itulah yang telah dikerjakan oleh presiden dan timnya sepanjang waktu, dan itulah yang ingin kita lihat," ucap Jean-Pierre.
Baca juga: Pemimpin Eropa hormati keputusan Joe Biden keluar dari arena Pilpres AS
Baca juga: Kremlin: Pernyataan Joe Biden tentang Putin 'tidak bisa diterima'
Sumber : Anadolu
Berita Lainnya
Jakarta masih berada di puncak klasemen, Jawa Barat terus menempel
18 September 2024 11:22 WIB
Milan ditundukkan Liverpool, Bayers Muenchen sembilan gol di Liga Champions
18 September 2024 11:12 WIB
Menpora terus kawal naturalisasi Eliano-Mees setelah Komisi III DPR setuju
18 September 2024 11:04 WIB
Kylian Mbappe bawa Real Madrid menang di Liga Champions, Sporting tundukkan Lille
18 September 2024 10:59 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia diprediksi variatif di tengah "wait and see" kebijakan The Fed
18 September 2024 10:51 WIB
BRK Syariah dan BPDRaya kolaborasi permudah transaksi pembayaran SIPLah
18 September 2024 10:36 WIB
RAPP dampingi Rawang Kao menjadi Sentra Pisang Barangan secara berkelanjutan
18 September 2024 10:23 WIB
Kemenag: Indonesia perkuat kerja sama sertifikasi halal di Eropa
18 September 2024 10:17 WIB