Hamilton, Kanada (ANTARA) - Sejumlah anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk pembunuhan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran, sementara perwakilan tetap AS dan Inggris malah menyalahkan Iran karena mengganggu stabilitas kawasan.
DK PBB mengadakan sesi darurat pada Rabu (31/7) untuk membahas pembunuhan Haniyeh atas permintaan Iran yang didukung oleh Rusia, Aljazair, dan China.
Berbicara di sesi tersebut, Duta Besar China Fu Cong mengatakan China mengutuk keras pembunuhan Haniyeh dan menyebut insiden itu sebagai upaya terang-terangan untuk menyabotase upaya perdamaian.
Cong menekankan bahwa China sangat khawatir tentang memburuknya pergolakan di kawasan yang mungkin dipicu oleh insiden tersebut.
Utusan Aljazair untuk PBB, Amar Bendjama, mengatakan bahwa kondisi saat ini berada di ambang bencana seraya menambahkan bahwa serangan Israel adalah tindakan teror yang melanggar hukum internasional dan kedaulatan Iran.
"Ini bukan sekadar serangan terhadap satu orang. Ini adalah serangan kejam terhadap fondasi hubungan diplomatik, kesucian kedaulatan negara, dan prinsip-prinsip yang mendasari tatanan global kita," kata Bendjama.
Dia juga mengatakan bahwa kebijakan bumi hangus dan penuh noda karena Israel menyebabkan gelombang kekerasan yang membanjiri Gaza, Tepi Barat, Yaman, Lebanon, Suriah, dan sekarang Republik Islam Iran.
“Di mana kegilaan ini akan berakhir?,” ucapnya.
Wakil Tetap Pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky, menegaskan kembali kecaman negaranya atas pembunuhan Haniyeh, seraya menambahkan konsekuensi dari serangan itu berbahaya bagi seluruh kawasan.
"Ini merupakan pukulan telak, terutama bagi negosiasi mediasi antara Hamas dan Israel yang difokuskan pada gencatan senjata di Jalur Gaza, dan Ismail Haniyeh merupakan peserta langsung dalam hal ini. Kita semua harus memahami ini," kata Polyansky.
Polyansky pun menyerukan agar semua pihak untuk menahan diri dari perang regional berskala penuh serta menegaskan kembali perlunya penerapan resolusi Dewan Keamanan 1701 secara penuh dan menyeluruh.
Sementara itu, Wakil Tetap AS untuk PBB, Robert Wood mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri terhadap serangan Hizbullah dan teroris lainnya.
Menurut Wood, Hizbullah telah melancarkan serangan terhadap Israel sejak 8 Oktober tahun lalu dengan dukungan Iran dan anggota Dewan Keamanan PBB tidak boleh menoleransi serangan tersebut.
Utusan Inggris untuk PBB, Barbara Woodward juga menekankan bahwa meningkatnya kekerasan tidak menguntungkan siapa pun dan mendesak agar tetap tenang serta menahan diri.
Ia mencatat bahwa kelompok Houthi yang didukung Iran melanjutkan serangan terhadap Israel sembari menegaskan kembali komitmen Inggris yang teguh terhadap keamanan Israel dengan mengatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri.
Baca juga: Hamas: Benjamin Netanyahu seharusnya ditangkap, bukan diberi panggung
Baca juga: Hamas sebut dua sandera tewas dalam pengeboman Israel di Kota Rafah
Sumber : Anadolu
Berita Lainnya
Menhan Prabowo bertemu Presiden Vietnam, sebut RI siap bantu korban Topan Yagi
14 September 2024 15:21 WIB
KCIC sebut 75 ribu tiket Whoosh terjual selama periode libur Maulid Nabi
14 September 2024 15:01 WIB
Platform LinkUMKM tawarkan bantuan pelaku usaha "go digital"
14 September 2024 14:53 WIB
Pemprov DKI tegaskan Bantuan Operasional Tempat Ibadah terus berlanjut
14 September 2024 14:19 WIB
Kebakaran di Cilincing Jakarta akibat ledakan tungku penyulingan tiner
14 September 2024 14:06 WIB
"Menyulap" kawasan banjir kanal timur jadi lumbung pangan
14 September 2024 13:44 WIB
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh setiap hari dikunjungi turis asing
14 September 2024 13:28 WIB
Politik, dari PDI Perjuangan akan dukung Prabowo hingga penambahan menteri
14 September 2024 13:17 WIB