Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta TNI dan Polri untuk segera mengejar anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan penembakan terhadap prajurit di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Bamsoet, sapaan karibnya, mengecam aksi penembakan KKB tersebut, kemudian meminta agar TNI/Polri melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap KKB.
"Meminta aparat kepolisian yang dibantu satuan TNI untuk segera melakukan pengejaran dan mempersempit ruang gerak pelaku penembakan, serta melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap KKB," kata Bamsoet dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia juga meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk bersikap tegas dalam menghadapi permasalahan KKB yang terus mengulangi aksinya hingga menimbulkan korban.
"Dan meresahkan serta mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat setempat," ucapnya.
Selain itu, dia meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengidentifikasi persoalan dan mengkaji secara mendalam penyebab konflik di Papua sehingga akar permasalahan dapat dibenahi serta ditemukan solusi penyelesaian yang tepat dari hulu ke hilir.
Ketua MPR RI ini meminta semua pemangku kepentingan terkait bersama-sama menyusun langkah perubahan yang strategis dalam menghadapi KKB di Papua.
"Baik melalui pendekatan kolaboratif maupun holistik, khususnya dalam menjaga dan meningkatkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat Papua," kata dia.
Sebelumnya, aksi penembakan oleh KKB Kodap XVI Yahukimo di Jalan Seradala, Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terjadi pada Kamis (6/6) petang.
Penyerangan tersebut mengakibatkan seorang anggota Kodim 1715/Yahukimo atas nama Pratu Rajami Uhio mengalami luka tembakan.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf. Candra Kurniawan mengatakan bahwa saat ini TNI/Polri melakukan pengejaran anggota OPM yang melakukan penembakan terhadap prajurit di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca juga: Bambang Soesatyo sebut kampanye hitam ubah pesta jadi duka dalam demokrasi
Baca juga: Bambang Soesatyo ajak masyarakat hindari politik identitas
Berita Lainnya
Kementerian ATR diminta Ombudsman tuntaskan tumpang tindih lahan sawit dengan kawasan hutan
18 November 2024 17:11 WIB
DPR harap Kemendikdasmen punya anggaran untuk bangun sekolah darurat
18 November 2024 16:56 WIB
Lantamal VIII sambut kedatangan kapal perang Filipina di Satrol, Sulut
18 November 2024 16:36 WIB
Peringatan Milad ke-112, Muhammadiyah hadirkan kemakmuran untuk semua
18 November 2024 16:26 WIB
Nilai tukar rupiah meningkat menjelang pengumuman kebijakan suku bunga BI
18 November 2024 16:13 WIB
Terawan nilai riset medis penting guna kembangkan terapi pengobatan efektif
18 November 2024 15:58 WIB
Bakamla pastikan tak ada kapal penjaga pantai China di Laut Natuna Utara
18 November 2024 15:50 WIB
Jawaban pasangan calon di debat Pilkada DKI 2024 kurang memuaskan
18 November 2024 15:23 WIB