Maknai hari kartini, BKKBN Riau kerahkan penyuluh tingkatkan layanan KB

id BKKBN Perwakilan Riau,pelayanan kb,hari kartini

Maknai hari kartini,  BKKBN Riau kerahkan penyuluh tingkatkan layanan KB

Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia suatu kali wawancara baru baru ini. (ANTARA/Frislidia)

Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau mengerahkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk meningkatkan layanan bagi pasangan usia subur yang belum mendapat layanan KB dalam rangkaian peringatan Hari Kartini 2024.

"Jadi perjuangan Kartini pada masanya telah mengangkat derajat perempuan di bidang pendidikan dan ekonomi namun demikian setelah itu dan kini perempuan Indonesia selain pintar juga harus sehat dan melahirkan anak anak sehat, karena itu perlu memprogramkan KB," kata Kepala BKKBN Perwakilan Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia di Pekanbaru, Minggu.

Ia mengatakan layanan KB sudah dibuka sejak 18 April 2024 dan dilanjutkan hingga 26 April tentu PLKB/PKB harus melakukan penginputan data terhadap pasangan usia subur yang belum mendapatkan layanan KB serta menjaring pasangan usia subur yang membutuhkan alkon namun belum terlayani (Unmet need) dan data unmet need Riau masih 13 persen.

Setelah peringatan hari Kartini, katanya pelayanan KB juga akan dilanjutkan dengan pelayanan 1 juta akseptor dalam menyambut Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2024 untuk pemasangan metode kontrasepsi jangka pendek dan jangka panjang atau ganti cara ber-KB.

"Pemasangan metode kontrasepsi jangka pendek yang terdiri dari pil KB dan suntikan KB, kondom, sedangkan metode kontrasepsi jangka panjang yang terdiri atas alat kontrasepsi dalam rahim (IUD), Implan, tubektomi dan vasektomi," katanya.

Sesuai target Pemerintah pemasangan alkon Riau, katanya pada 2024 adalah sebanyak 35 persen dan pasangan usia subur bisa menggunakan alkon Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) karena berkontribusi untuk percepatan penurunan Total Fertility Rate (TFR) Riau berada pada 2,26 pada tahun 2023.

Ia menjelaskan TFR adalah jumlah anak rata-rata yang akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada akhir masa reproduksi apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.

"PLKB/PKB Riau perlu segera melakukan penginputan data pada aplikasi aplikasi New Siga yakni aplikasi Sistem Informasi Keluarga satu langkah pasti menuju satu data keluarga Indonesia. News Siga akan berhubungan dengan elsimil atau aplikasi siap nikah siap hamil," katanya.