Pekanbaru (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Riau berupaya menyosialisasikan pendidikan kependudukan kepada Kwarda Pramuka agar mereka bisa memahami aspek penting terkait kependudukan yang sering menimbulkan masalah seperti kemiskinan, kesehatan, dan kesetaraan gender.
"Pendidikan kependudukan juga dapat membantu Pramuka memahami peran mereka dalam mencari solusi pemecahan masalah kependudukan, seperti pentingnya keluarga berencana, dan hak asasi manusia," kata Kepala BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia di Pekanbaru, Selasa.
Menurut Mardalena, BKKBN Riau mengemas sosialisasi pendidikan kependudukan itu dalam bentuk Diskusi Asyik Pendidikan Kependudukan (DAK DIK DUK) Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Saka Kencana Tingkat Provinsi Riau melibatkan siaga, penggalang, penegak hingga pandega.
Sebab, katanya Gerakan Pramuka dipandang menjadi salah satu jalur pendidikan nonformal yang sangat potensial dalam mengimplementasikan pendidikan kependudukan sekaligus mendukung upaya mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.
"Dalam gerakan pramuka BKKBN membentuk Satuan Karya Kencana (Saka Kencana), yaitu kelompok yang berkomitmen untuk menyosialisasikan dan menerapkan Program Bangga Kencana kepada setiap golongan dalam kepramukaan. Oleh karena itu, Saka Kencana harus dimanfaatkan dan dibina dalam mengimplementasikan pendidikan kependudukan, khususnya melalui krida kependudukan," katanya.
Ia mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan Pramuka Peduli Kependudukan dan menyiapkan para pengelola Kwartir Pramuka agar dapat mengimplementasikan isu kependudukan/program Bangga Kencana dengan mengintegrasikan pendidikan kependudukan melalui modul-modul dan kegiatan kepramukaan serta menambah wawasan dan pengetahuan anggota pramuka tentang isu-isu kependudukan.
Peserta sosialisasi juga mendapatkan pembekalan tentang pencegahan stunting dari hulu dari Penata KKB Ahli Muda BKKBN Riau drg. Alti Idah Anugrah.