Beijing (ANTARA) - China dan Thailand akan bekerja sama dalam eksplorasi dan pemanfaatan luar angkasa secara damai serta di Stasiun Penelitian Bulan Internasional (International Lunar Research Station), demikian menurut dua nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) yang ditandatangani pada Jumat (5/4) di Beijing.
Administrasi Luar Angkasa Nasional China (China National Space Administration/CNSA) serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, Penelitian, dan Inovasi Thailand menandatangani kedua MoU tersebut.
Misi eksplorasi Bulan Chang'e-7 China, yang akan diluncurkan sekitar 2026, bakal dilengkapi dengan sebuah perangkat pemantauan cuaca antariksa global yang dikembangkan Thailand, yang dirancang untuk mengamati radiasi kosmik dan cuaca antariksa dari perspektif Bulan. Itu akan menjadi pertama kalinya bagi instrumen ilmiah dari Thailand memasuki luar angkasa dari orbit Bumi.
Misi Chang'e-8 China, yang akan diluncurkan sekitar 2028, menyediakan kapasitas muatan sebesar 200 kilogram (kg) untuk kerja sama internasional, dan beberapa aplikasi dari Thailand untuk robot operasi permukaan Bulan dan muatan ilmiah saat ini sedang menjalani proses seleksi.
"China mengimplementasikan tahap keempat dari program eksplorasi Bulan mereka dengan target utama membangun model dasar Stasiun Penelitian Bulan Internasional," ujar Guan Feng, Direktur Pusat Eksplorasi Bulan dan Teknik Luar Angkasa (Lunar Exploration and Space Engineering Center) CNSA.
Fase keempat itu mencakup misi Chang'e-4, Chang'e-6, Chang'e-7, dan Chang'e-8.
China dan Thailand akan memperkuat kerja sama di bidang eksplorasi luar angkasa, aplikasi luar angkasa, dan peningkatan kapasitas luar angkasa, dengan melaksanakan proyek-proyek luar angkasa bersama, program pertukaran ilmiah dan program pelatihan personel, pertukaran data dan informasi, serta bentuk-bentuk kolaborasi lainnya, menurut MoU.
Kedua belah pihak akan melakukan penelitian terkait dan menyusun rencana tentang demonstrasi, implementasi teknik, operasi, dan aplikasi Stasiun Penelitian Bulan Internasional.
Negara-negara lain, organisasi internasional, institut penelitian, universitas, entitas industri, dan ilmuwan juga dipersilakan untuk bergabung dalam program Stasiun Penelitian Bulan Internasional, dan mendapatkan manfaat dari eksplorasi luar angkasa bersama, ungkap MoU.
"Dalam hal kerja sama global, China telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan lebih dari 10 negara dan organisasi internasional. Lebih banyak negara dan organisasi internasional dipersilakan untuk berpartisipasi dalam diskusi, konstruksi, dan berbagi, guna bersama-sama membangun fasilitas penelitian ilmiah di permukaan Bulan demi kepentingan umat manusia," imbuh Guan.
Baca juga: Satelit relai China Queqiao-2 berhasil masuki orbit di sekitar Bulan
Berita Lainnya
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB
Baznas dan Kemenag resmi luncurkan peta jalan zakat 2045
19 December 2024 11:20 WIB
IHSG Bursa Efek Indonesia melemah di tengah The Fed pangkas suku bunga acuan
19 December 2024 11:12 WIB
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Direksi BRK Syariah bersama Wamen Dikdasmen RI hadiri Milad ke-112 Muhammadiyah
19 December 2024 10:16 WIB
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB