DPMPD Kaltim ajak desa wujudkan ketahanan pangan dukung Ibu Kota Nusantara

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, IKN

DPMPD Kaltim ajak desa wujudkan ketahanan pangan dukung Ibu Kota Nusantara

Lahan sawah di Kalimantan Timur. (ANTARA/ M Ghofar)

Jakarta (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur (DPMPD Kaltim) mengajak desa mewujudkan ketahanan pangan baik dari bahan pangan hewani maupun nabati, apalagi penduduk Ibu Kota Nusantara (IKN) akan terus bertambah yang dimulai tahun ini.

"Ada tujuh prioritas penggunaan dana desa (DD) 2024, salah satunya adalah untuk ketahanan pangan nabati dan hewani. Ini berarti dalam mewujudkan ketahanan pangan bisa dianggarkan dari DD," kata Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan DPMPD Kaltim, Aswanda di Samarinda, Jumat.

Ketahanan pangan di tiap desa baik melalui pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, maupun perikanan, merupakan hal vital karena tanpa diimbangi bahan pangan yang cukup, maka masyarakat tidak bisa bekerja dengan tenang.

Sedangkan jika bahan pangan sudah tercukupi di masing-masing desa (total ada 841 desa tersebar pada tujuh kabupaten di Kaltim), maka kelebihannya bisa dijual ke daerah lain, termasuk untuk penduduk IKN.

Sedangkan berbagai upaya mewujudkan ketahanan pangan tersebut seperti bahan pangan yang dihasilkan dari masyarakat desa melalui pemanfaatan tanah kas desa sebagai lahan pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan atau dari pengembangan pekarangan, hidroponik, atau bioponik.

Ketahanan pangan desa bisa juga dipenuhi dari ketersediaan pangan yang beragam, seimbang, dan berbasis potensi sumber daya lokal, seperti pengembangan teknologi tepat guna untuk usaha pengolahan pangan lokal, pengembangan diversifikasi usaha tani, penanaman tumpang sari, dan sejenisnya.

Tahun ini, katanya, DD untuk 841 desa di Kaltim mencapai Rp787,18 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp9,9 miliar ketimbang tahun sebelumnya yang senilai Rp777,27 miliar.

"Penggunaan DD antara lain untuk pembangunan fisik, peningkatan kapasitas, dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan upaya mewujudkan ketahanan pangan tersebut masuk dalam pemberdayaan masyarakat, yakni masyarakat diberdayakan untuk terus berkarya dan meningkatkan produksi pertanian," katanya.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno siapkan strategi pengembangan IKN lewat pendekatan pentahelix

Baca juga: Otorita IKN hadirkan kendaraan ramah lingkungan pada perayaan HUT RI di Nusantara