Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Edy Natar Nasution kembali undang pihak Balai Jalan dan Sungai Kementerian PUPR dan PUPR Riau di Pekanbaru, Rabu.
Undangan tersebut dalam rangka pembahasan lanjutan percepatan program pembangunan jalan maupun daerah yang terdampak setelah banjir yang di usulkan sebelumnya.
Gubri Edy Natar menegaskan, jika pembahasan kedua ini terkait menindaklanjuti program yang sebelumnya telah disampaikan. Baik di tingkat infrastruktur jalan maupun aliran sungai. Seperti di Kabupaten Pelalawan, Kampar dan Pekanbaru.
Sesuai pembahasan kata Gubri, pihak BPJN, BWS Kementerian PUPR dan PUPR Riau telah membuat perencanaan yang dalam waktu cepat segera direalisasikan. Dimana sebelummya semua pihak telah melalukan survei kelapangan. Begitu juga PUPR Riau yang saat ini telah masuk proses lelang konsultan untuk kegiatan tahun 2024.
"Tadi semuanya melaporkan perencanaan yang akan dilakukan, diantaranya jalan Sudirman di Pekanbaru, jalan lintas timur dan sungai PLTA Kabupaten Kampar," kata Gubri.
Dari beberapa program yang disampaikan, ada beberapa hal yang perlu diselesaikan dilapangan, dimana itu merupakan kewenangan provinsi maupun kabupaten kota. Seperti banjir yang ada di jalan Sudirman ujung jembatan Siak IV Kota Pekanbaru.
Untuk Jalan Sudirman ujung ini, Balai Sungai akan membuat pintu air pada anak sungai siak agar luapan sungai siak bisa diatasi. Dan membuat pintu air itu juga akan berdampak pada lahan, sehingga dibutuhkan pembebasan lahan.
Untuk itu sesuai yang disampaikan sebelumnya, semua ini perlu duduk bersama-sama, seperti yang di lakukan saat ini dan tidak bisa jalan sendiri-sendiri.
"Jadi saya minta setelah ini pembahasan kembali terus dilakukan, dimana untuk duduk bersama ini tidak perlu terlalu formal tapi hasilnya maksimal seperti yang telah kita lakukan saat ini," ujar Gubri.
Terkait program-program yang dijalankan, Danrem 031 Wira Bima ini juga minta informasinya sampai pada masyarakat. Sehingga ke depan masyarakat tau jika pemerintah itu bekerja untuk masyarakat yang selama ini minim mendapatkan informasi yang menimbulkan stigma tidak percaya pada pemerintahan.
"Selama ini masyarakat minim informasi, sehingga masih ada masyarakat yang menilai pemerintah tidak bekerja. Itu kita lihat ada masyarakat menanam pisang dan memancing di jalanan yang rusak.
Itu salah satu ekspresi masyarakat tidak puas dengan kerja pemerintah. Sementara apa yang diharapkan itu dalam proses. Maka itu juga harus ada informasi secara baik pada masyarakat," jelas Gubri. (ADV)
Baca juga: Terima satgas Pantas, Gubri Edy Nasution berharap tidak ada anak putus sekolah
Baca juga: Desa Kualu terendam banjir, Gubri Edy Nasution gerak cepat beri bantuan
Berita Lainnya
UNIFIL berduka atas tewasnya petugas penjaga perdamaian akibat tabrakan di Lebanon
16 November 2024 16:25 WIB
Indonesia mulai integrasikan bioenergi dan CCS guna kurangi emisi karbon
16 November 2024 16:10 WIB
Presiden China Xi Jinping ajak anggota APEC promosikan ekonomi inklusif
16 November 2024 15:57 WIB
Mike Tyson kalah dari Paul Jake dalam pertarungan selama delapan ronde
16 November 2024 15:49 WIB
BPBD DKI sebut genangan banjir rob di Jakarta Utara mulai berangsur turun
16 November 2024 15:25 WIB
Ketua MPR Ahmad Muzani lelang 1 ton sapi untuk disumbangkan korban Gunung Lewotobi
16 November 2024 15:10 WIB
Presiden Prabowo: APEC harus jadi model solidaritas dan kolaborasi Asia Pasifik
16 November 2024 14:49 WIB
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB