Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Drs H Indrawarman M, MSC, MM mengisyaratkan orang tua agar terus memperkuat ketahanan keluarga melalui delapan fungsi keluarga pada anak remaja mereka supaya terhindar dari kasus perkosaaan.
"Kasus perkosaan cenderung meningkat lebih akibat lemahnya pengawasan orang tua pada anak remaja disamping pengaruh tekhnologi dan informasi," kata Indrawarman dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.
Menurut dia, mencermati kasus-kasus perkosaan pada remaja putri pihaknya akan mencoba merangkul orang tua agar senantiasa menyampaikan informasi tentang delapan fungsi keluarga yakni mengajak remaja mereka agar memprogramkan pendewasaan perkawinan, triad KRR (seksualitas, napza, HIV dan Aids, life skill).
Orang tua juga dianjurkan untuk membina anak mereka untuk lebih meningkatkan kreativitas dengan kegiatan-kegiatan penunjang lainnya yang diminati oleh anak.
"Selain disampaikan pada orang tua, delapan fungsi keluarga tersebut bisa diterima remaja di dalam Pusat Informasi dan Konseling (PIK) mahsiswa," katanya.
Di Riau kini, katanya sudah terbentuk 21 PIK mahasiswa, yang dikelola para mahasiswa tentunya yang sekaligus mempromosikan program generasi berencana dan mengajak remaja merencanakan perkawinan yang lebih matang.
Selain itu, pengelola PIK juga berperan mengajak remaja berprilaku sehat dan melindungi kesehatan reproduksinya sehingga tidak mudah terbujuk dan dirayu guna menghindari kasus perkosaan.
"Keberadaan remaja pengelola PIK diyakini akan mampu memberikan informasi berharga itu kepada sesama usianya karena teman sebaya lebih cocok dan mudah diajak berdiskusi soal Generasi Berencana," katanya.
Generasi berencana adalah generasi yang memikirkan dengan matang rencana usia perkawinan dengan mempertimbangkan berbagai aspek berkaitan dengan kehidupan keluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan sosial, ekonomi serta menentukan jarak kelahiran anak dan bahwa jumlah anak cukup dua.
Program delapan fungsi keluarga tersebut, terus digaungkan terkait hasilSDKI 2007 dan 2012 jumlah fertilitas pada kelompok umur 15-19 tahun meningkat dan ini mengindikasi meningkatnya jumlah perkawinan pada kelompok umur 15-19 tahun.
Berita Lainnya
BKKBN Perwakilan Riau perkuat 10.674 TPK percepat penurunan prevalensi tengkes
09 February 2023 7:39 WIB
Pemkab Inhu perkuat konvergensi percepatan penurunan prevalensi stunting
08 June 2022 10:03 WIB
BKKBN Riau perkuat 1.479 tim pendamping keluarga turunkan stunting di Kampar
12 May 2022 16:07 WIB
BKKBN Jambi dan perguruan tinggi perkuat sinergi turunkan angka kekerdilan
10 March 2022 17:48 WIB
BKKBN Riau perkuat 10.674 personil atasi stunting
28 January 2022 19:52 WIB
BKKBN gandeng HIPMI untuk perkuat sektor ekonomi keluarga hadapi COVID-19
06 November 2020 16:33 WIB
Soal TFR, unmet need, ASFR masih tinggi, serta MKJP rendah, Gubernur Syamsuar minta perkuat sinergi
29 June 2020 16:34 WIB
IPB Bogor-BKKBN perkuat implementasi 8 fungsi keluarga
29 November 2019 16:53 WIB