Samarinda (ANTARA) - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) turut membantu pencetakan kawasan ketahanan pangan di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), melalui penanaman buah lokal dan buah produktif lainnya.
"Urusan pangan dapat berimbas pada inflasi. Sementara kami terus berupaya menjaga agar inflasi selalu terkendali, sehingga kami mendukung langkah pemerintah dan pihak lain untuk mencetak ketahanan pangan," kata Asisten Direktur BI Kaltim Aswin Gantina di Samarinda, Senin.
Saat ini saja, ketika IKN masih dalam tahap pembangunan fisik, wilayah Kaltim sudah terdampak inflasi dari makanan karena banyaknya permintaan suplai dari pekerja, sehingga ke depan setelah adanya penambahan penduduk baru di IKN, dipastikan kebutuhannya makin meningkat.
Sehari sebelumnya, saat menanam bibit buah di kawasan IKN, tepatnya di Agrotechno Edupark IKN, Desa Sukomulyo, Kecamatan Sepaku, ia juga mengatakan bahwa sebagai upaya antisipasi menjaga ketersediaan pangan jangka panjang, maka penanaman bibit pohon buah yang dilakukan mulai sekarang merupakan hal tepat.
Penanaman pohon ini diinisiasi oleh Kantor Berita Antara bekerja sama dengan Otorita IKN, melalui Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A Safitri dengan menggandeng sejumlah mitra seperti BI Kaltim, GenBI Kaltim, PT Kideco Jaya Agung, Telkomsel, Pemerintah Desa Sukomulyo, dan warga setempat.
Dalam kesempatan itu Aswin melaporkan bahwa Bank Indonesia saat ini pun sedang membangun kantor di IKN, yakni dengan peletakan batu pertama telah dilakukan November lalu oleh Presiden Joko Widodo.
Terkait inflasi dari makanan, lanjutnya, bukan saja dari beras dan buah-buahan, tapi juga dari cabai yang kerap menjadi penyumbang inflasi tertinggi, termasuk kenaikan harga cabai dalam beberapa hari terakhir.
Untuk itu, ia mengajak petani dan warga setempat memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk ditanami cabai, baik langsung ditanam di lahan, melalui pot maupun polybag tiap rumah dan harus berproduksi terus menerus, sehingga setiap hari tidak perlu membeli cabai.
Jika tiap rumah memiliki beberapa pohon cabai dengan umur tanam yang berbeda-beda, maka hampir tiap hari bisa dipanen untuk keperluan rumah tangga masing-masing, sehingga hal ini tidak akan terjadi permintaan cabai secara berlebihan di pasar yang pada akhirnya tidak terjadi inflasi.
Baca juga: PT Hutama Karya garap dua proyek baru di IKN Nusantara senilai Rp1,1 triliun
Baca juga: PUPR: Bangunan dan infrastruktur di IKN Nusantara pastinya dilakukan pemeriksaan
Berita Lainnya
Nelayan di Flores Timur NTT mulai lakukan aktivitas memancing
16 November 2024 14:01 WIB
Prototipe wahana berawak penjelajah Bulan milik China di tahap pengembangan awal
16 November 2024 13:47 WIB
Studi menunjukkan berjalan kaki diklaim dapat tingkatkan harapan hidup
16 November 2024 13:39 WIB
Film "Ambyar Mak Byar" telah merilis teaser poster terbaru
16 November 2024 13:28 WIB
Ribuan warga kibarkan bendera Indonesia dan Palestina di Perairan Selat Sunda
16 November 2024 13:18 WIB
Presiden Vietnam yakin Indonesia akan unggul di kepemimpinan Prabowo Subianto
16 November 2024 13:05 WIB
Dokter: Air minum dalam kemasan galon tidak menyebabkan kemandulan pria
16 November 2024 13:00 WIB
UNIFIL sebut markasnya dihantam sebuah peluru artileri di Lebanon selatan
16 November 2024 12:45 WIB