Menlu Retno Marsudi sebut Indonesia dan 10 negara sahabat fokus kerja sama ekonomi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara, Retno Marsudi

Menlu Retno Marsudi sebut Indonesia dan 10 negara sahabat fokus kerja sama ekonomi

Menlu RI Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan usai mendampingi Presiden Joko Widodo menerima penyerahan surat kepercayaan dari 10 duta besar berkuasa penuh di Istana Negara Jakarta, Jumat (8/12/2023). (ANTARA/HO-Sekretariat Presiden)

Jakarta (ANTARA) - Menlu RI Retno Marsudi menyebut kerja sama ekonomi menjadi fokus hubungan bilateral dengan 10 negara sahabat yang baru menyerahkan surat kepercayaan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta, Jumat.

"Fokus hubungan bilateral kita dengan 10 negara tersebut akan banyak terfokus pada kerja sama ekonomi," kata Retno Marsudi dalam keterangan yang diterima dari Sekretariat Presiden di Jakarta, Jumat.

Sepuluh negara yang dimaksud adalah Denmark, Kamboja, Kazakhstan, Rwanda, Pakistan, Cile, Laos, Kanada, Yordania, dan Angola.

Duta besar berkuasa penuh dari 10 negara tersebut telah menyerahkan surat kepercayaan yang menandai penugasan mereka di Indonesia kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

Retno menjelaskan tren perdagangan Indonesia dengan 10 negara sahabat telah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, dari 10 negara sahabat tersebut, perdagangan Indonesia mengalami surplus.

Dia menambahkan bahwa volume perdagangan terbesar dilakukan dengan Pakistan dan investasi tertinggi yang masuk ke Indonesia dilakukan dengan Yordania.

"Volume perdagangan yang terbesar dilakukan dari 10 negara tersebut adalah dengan Pakistan yang tahun lalu mencapai lebih dari 4,5 miliar dolar AS. Sementara, dari sisi investasi yang masuk ke Indonesia, Yordania memegang posisi paling tinggi untuk tahun lalu, hampir 500 juta dolar AS," jelas Retno.

Selain itu, dia menuturkan saat ini Indonesia sedang melakukan negosiasi perjanjian investasi dengan Kazakhstan, termasuk investasi Indonesia dengan Kamboja, Yordania, dan Angola yang sedang mengalami tren peningkatan.

Selain kerja sama ekonomi, Retno mengatakan bahwa terdapat kerja sama beberapa isu lain, seperti perlindungan warga negara Indonesia (WNI), kerja sama bidang industri, dan transisi energi.

Terkait pengentasan penipuan daring bersama Laos dan Kamboja, upaya tersebut sedang ditempuh melalui kerja sama kedua negara.

"Kemudian kita juga sedang terus menjalin kerja sama di bidang industri strategis, utamanya dengan Pakistan dan Kamboja; sementara dengan Denmark, kita saat ini sedang mengembangkan kerja sama untuk transisi energi," ujar Retno.