Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai pusat pemerintahan negara membutuhkan sistem pertahanan cerdas atau smart defense, sesuai perkembangan teknologi yang menjadikan ancaman semakin kompleks.
"Kerawanan IKN menuntut kita untuk mengadopsi konsep pertahanan cerdas,” tegas Moeldoko saat menjadi pembicara pada Forum Diskusi Mewujudkan Pertahanan IKN Nusantara sebagai Center of Gravity Negara, di Jakarta, Kamis,.
Dalam keterangan tertulisnya, Moeldoko menegaskan sistem pertahanan di IKN merupakan subsistem dari sistem pertahanan negara, karena itu sistem pertahanan IKN harus disesuaikan dengan ancaman yang dihadapi oleh Indonesia.
Dia mengatakan selama ini potensi ancaman yang dihadapi oleh Indonesia lebih terfokus di wilayah Jawa, sehingga kekuatan militer Indonesia juga terkonsentrasi di Jawa.
Namun dengan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur, maka ancaman yang dihadapi oleh Indonesia juga akan bergeser.
“Saatnya kita konstruksikan lagi kekuatan militer seperti apa yang perlu kita bawa ke IKN,” ujarnya.
Menurut Panglima TNI 2013-2015 ini, pembangunan kekuatan militer harus disesuaikan dengan perencanaan pertahanan, yakni apakah berbasis ancaman atau kapabilitas.
Pertahanan berbasis ancaman, kata dia, dilakukan dengan mengidentifikasi potensi lawan, serta menilai kemampuan lawan pada saat ini dan masa depan.
Hal itu, menurutnya, membutuhkan pengembangan kemampuan khusus, pemahaman secara komprehensif terhadap berbagai potensi ancaman, serta desain kebijakan dan strategi untuk membentuk kekuatan pertahanan militer dan nonmiliter.
Dia menyampaikan meski menjadi dasar pembangunan kekuatan militer, namun pendekatan berbasis ancaman ini memerlukan anggaran yang sangat besar.
“Kalau pakai pendekatan ini habis anggaran,” katanya.
Ia pun menilai pembangunan kekuatan militer dengan pendekatan berbasis kapabilitas lebih realistis. Sebab memberikan dasar yang rasional, lebih responsif, berfokus pada tujuan, dan menekankan efisiensi.
“Contoh saya sempat buat komando aksi gabungan, sebuah task force yang kalau kita kerahkan punya fleksibilitas dan kecepatan tinggi, kemampuan tempur dahsyat, serta perlengkapan senjata tidak terlalu mahal,” terangnya.
Pada kesempatan itu, Moeldoko juga mengingatkan pembangunan IKN mengharuskan Indonesia melakukan transformasi gelar kekuatan TNI.
Ia mencontohkan pada matra darat, yang mana keberadaan Komando Daerah Militer (Kodam) untuk pertahanan IKN bersifat mendesak.
Dia memandang posisi geografis IKN yang berada di tengah jalur pelayaran serta memiliki perbatasan darat dengan negara tetangga, menjadikan Nusantara memiliki risiko mengalami agresi serentak dari berbagai medan.
Terlebih, kata dia, wilayah IKN masuk dalam radius tiga kapabilitas militer Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Keberadaan satuan Zeni juga dibutuhkan di Kodam IKN untuk menunjang kemampuan operasi perang darat yang lebih adaptif. Kita perlu meningkatkan kapasitas instalasi militer yang ada untuk melindungi IKN,” jelasnya.
Baca juga: Moeldoko sebut kebun di hutan kendala terbesar peremajaan sawit rakyat
Baca juga: Moeldoko sebut Indonesia potensial kembangkan EBT limbah kelapa sawit
Berita Lainnya
Menaker Yassierli sebut miliki JKP sebagai langkah mitigasi hadapi PHK
26 November 2024 17:03 WIB
Presiden Prabowo naikkan Rp2 juta untuk guru non-ASN dan 1 gaji pokok untuk ASN
26 November 2024 16:54 WIB
Majelis Permusyawaratan Rakyat resmi bentuk Kaukus Kebangsaan dan Pembangunan Berkelanjutan
26 November 2024 16:48 WIB
Telkomsel hyper AI terapkan teknologi self-adaptive feedback terbaru bersama ZTE untuk perkuat jaringan 4G di Makassar dan Kendari
26 November 2024 16:28 WIB
Ini upaya BPBD DKI Jakarta agar TPS aman dari banjir saat pilkada
26 November 2024 16:19 WIB
Di hadapan Presiden Prabowo dan MBZ, Menteri ESDM sepakati kerja sama energi
26 November 2024 16:14 WIB
Akademisi: Indonesia berpotensi tinggi kembangkan industri dirgantara dalam negeri
26 November 2024 16:07 WIB
Presiden Prabowo Subianto panggil menteri-menteri bahas bansos hingga gaji guru
26 November 2024 15:40 WIB