PBB sebut Jalur Gaza jadi tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Gaza

PBB sebut Jalur Gaza jadi tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak

Anak-anak dan orang dewasa menunggu di pagar untuk mendapatkan bantuan makanan di Kota Rafah di Jalur Gaza pada 19 November 2023. (ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/tm)

Washington (ANTARA) - Ribuan anak-anak Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, kata pejabat PBB pada Rabu, menyebut Gaza sebagai "tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak."

"Lebih dari 5.300 anak-anak Palestina dilaporkan tewas hanya dalam 46 hari ... atau lebih dari 115 anak per hari, setiap hari, selama berminggu-minggu. Berdasarkan angka ini, 40 persen kematian di Gaza dialami oleh anak-anak. Ini belum pernah terjadi sebelumnya."

"Dengan kata lain, Jalur Gaza adalah tempat paling berbahaya di dunia bagi anak-anak," kata Direktur Eksekutif Dana Anak-anak PBB (UNICEF) Catherine Russell dalam pengarahan Dewan Keamanan PBB tentang perlindungan anak-anak di Gaza.

Russell mengatakan anak-anak Gaza berada pada "risiko ekstrem" dari kondisi kehidupan yang buruk selain diserang dengan bom, roket dan tembakan.

"Dampak kekerasan yang dilakukan terhadap anak-anak sangat besar, tidak pandang bulu, dan tidak proporsional," kata dia, seraya menekankan bahwa jeda kemanusiaan "tidaklah cukup."

"UNICEF menyerukan gencatan senjata kemanusiaan darurat untuk segera menghentikan pembantaian ini."

"Kami khawatir eskalasi militer lebih lanjut di selatan Gaza akan memperburuk situasi kemanusiaan di sana... menyebabkan lebih banyak pengungsian... dan menekan penduduk sipil ke wilayah yang lebih kecil. Serangan terhadap wilayah selatan harus dicegah," tambahnya.

Israel meluncurkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober.

Otoritas di Gaza pada Selasa mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel yang masih terjadi di daerah kantong yang terkepung itu telah meningkat melampaui 14.100 orang, termasuk lebih dari 5.800 anak-anak, dan 3.900 perempuan.

Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi.

Baca juga: Erdogan tegaskan Turki tak terima kebijakan Israel kurangi jumlah penduduk Gaza

Baca juga: Rusia siap bekerja sama dengan dunia Muslim untuk cegah krisis Gaza meluas


Sumber: Anadolu